Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pihak turut menanggapi terkait video viral politikus Arteria Dahlan terlibat keributan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dalam video yang diunggah Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni di Instagram @ahmadsahroni88 itu, Sahroni menyebut Ibu dari Arteria Dahlan dimaki oleh seorang perempuan yang mengaku anak dari Jenderal TNI bintang 3.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, ketika kejadian, Arteria mengaku mendengar perempuan yang memaki ibunya tersebut menghubungi Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Prasetyo pun angkat bicara. Ia membenarkan telah dihubungi oleh pihak perempuan yang terlibat keributan dengan Ibunda Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan melalui sambungan telepon.
Menurut Prasetyo, tujuan pihak perempuan yang mengaku anak jenderal tersebut menghubunginya yaitu karena mengetahui dirinya merupakan rekan satu partai Arteria. Dia mengatakan, pihak perempuan meminta untuk mencarikan jalan damai.
"Karena mengetahui di partai yang sama jadinya menelepon. Makanya spontan saya menengahi kedua belah pihak. Karena ini sama-sama teman nih," kata Prasetyo Edi Marsudi di Jakarta, Senin 22 November 2021.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengaku pihaknya telah menelusuri kasus kericuhan tersebut.
Menurut TB Hasanuddin, dari informasi, diperoleh ternyata yang terlibat kericuhan bukan hanya perempuan itu, tetapi juga seorang pria yang diduga adalah anggota TNI yang disebut-sebut berpangkat Letjen.
Berikut sederet tanggapan berbagai pihak terkait video viral politikus Arteria Dahlan terlibat keributan dengan seorang wanita di Bandara Soekarno-Hatta dihimpun Liputan6.com:
1. Ketua DPRD DKI Jakarta
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membenarkan telah dihubungi oleh pihak perempuan yang terlibat keributan dengan Ibunda Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan melalui sambungan telepon.
Menurut Prasetyo, tujuan pihak perempuan yang mengaku anak jenderal tersebut menghubunginya yaitu karena mengetahui dirinya merupakan rekan satu partai Arteria. Dia mengatakan, pihak perempuan meminta untuk mencarikan jalan damai.
"Karena mengetahui di partai yang sama jadinya menelepon. Makanya spontan saya menengahi kedua belah pihak. Karena ini sama-sama teman nih," kata Prasetyo Edi Marsudi di Jakarta, Senin 22 November 2021.
Usai menerima telepon tersebut, dia langsung menghubungi Arteria. Prasetyo mengaku tidak membela salah satu pihak dan berharap masalah dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kita ini kan orang timur. Menghormati orangtua. Saya juga mendidik anak-anak supaya menghargai orangtuanya. Orang Timur juga mengedepankan kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan," ucap Prasetyo.
"Saya berharap tuntas dengan baik lah. Harus dibicarakan dengan baik dan bisa saling memaafkan," sambung dia.
Advertisement
2. TNI
Kodam Jaya merespons viralnya sebuah video perselisihan antara anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan dengan seorang perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI bintang tiga di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
"Kodam Jaya mengklarifikasi terkait berita viral tentang kejadian perselisihan yang terjadi antar penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, adalah itu murni perselisihan antara dua orang penumpang warga sipil," tutur Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS dalam keterangannya.
Menurut Herwin, peristiwa kesalahpahaman itu terjadi pada Minggu, 21 November 2021 sekitar pukul 18.30 WIB.
"Keduanya adalah warga sipil dan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta," jelas dia.
Adapun terkait latar belakang perselisihan tersebut, lanjut Herwin, kini masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. Sejauh ini, kasus perselisihan tersebut tengah ditangani Polresta Bandara Soekarno Hatta.
"Jadi kita tunggu saja bagaimana penyelesaiannya karena permasalahan ini sudah ditangani oleh Polresta Bandara Soekarno Hatta, diharapkan kedua belah pihak dapat menyelesaikan dengan berdamai," Herwin menandaskan.
3. Anggota Komisi I DPR RI
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengungkapkan, pihaknya telah menelusuri kasus kericuhan antara anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan dan ibunya dengan seorang perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI bintang tiga.
Menurut TB Hasanuddin, dari informasi, diperoleh ternyata yang terlibat kericuhan bukan hanya perempuan itu, tetapi juga seorang pria yang diduga adalah anggota TNI yang disebut-sebut berpangkat Letjen.
"Dari informasi yang kami dapat, ternyata perempuan itu bersama pria berpangkat Brigjen. Terkait hubungan keduanya masih kami telusuri," ujar Hasanuddin pada wartawan.
Politikus PDIP ini mengatakan, mobil militer dengan nomor 75194-03 yang digunakan oleh perempuan dan pria tersebut adalah kendaraan dinas milik Kodam Jayakarta.
"Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN. Saat ini kasusnya sedang diinvestigasi oleh pejabat berwenang dalam hal ini Polisi Militer," papar Hasanuddin.
Dia menjelaskan, awal kejadian adalah kericuhan saat turun dari pesawat. Arteria yang saat itu bersama ibunya sempat dimaki oleh perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI.
"Dari kasus diatas saya berharap tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan “ tandas Hasanuddin.
Advertisement
4. Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni kembali angkat bicara mengenai keributan antara Politikus PDIP Arteria Dahlan dengan seorang wanita yang mengaku anak Jenderal TNI.
Sahroni menyebut keluarga TNI seharusnya menjaga nama baik institusi dan tidak bersikap arogan.
"Bisa dilihat di video baik saudara saya Arteria maupun ibunya sama-sama berusaha menjaga kondusifitas suasana dengan tidak balik berteriak-teriak, apalagi membawa-bawa nama institusi seperti yang dilakukan oleh perempuan tersebut. Jadi ini sama sekali tidak bisa diterima, karena sangat arogan," tegas Sahroni dalam keterangannya.
"Kalau memang benar keluarga TNI, harusnya dia bisa menjaga nama baik institusi dan emosi, bukannya malah petantang-petenteng di balik itu," tambahnya.
Sahroni menyebut Arteria adalah sosok yang tidak suka pamer posisi sebagai anggota DPR. Sahroni mengingatkan, kasus ini harusnya menjadi pelajaran tidak menilai orang dari luarnya.
"Arteria Dahlan memang kesehariannya adalah sosok yang sederhana, engga ada kesan pejabat sama sekali. Ini pelajaran bagi siapapun agar jangan menilai orang dari luarnya. Hormati semua orang mau dia pejabat, rakyat biasa, mau keren, atau gayanya sederhana, semua sama," ujarnya.
Saat ini, Sahroni menyerahkan kasus tersebut kepada Danpuspom TNI untuk menyelidikinya.
"Kita tunggu Danpuspom setelah penyelidikan mobil dinas tersebut milik siapa ya," pungkasnya.