Ketika Mahasiswa Polbangtan Malang Mengajar Pramuka Bertani

Polbangtan Malang menargetkan 11 ribu siswa mencintai pertanian.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 22 Nov 2021, 21:44 WIB
Mahasiswa Polbangtan Malang mengajar Pramuka bertani

Liputan6.com, Malang - Sebanyak 238 mahasiswa semester 5 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, sekolah vokasi di bawah pembinaan Kemeenterian Pertanan, keluar kampus untuk melakukan edukasi pertanian bagi Pramuka tingkat Penegak/Pandega di lokasi tempat tinggal mereka masing-masing yang tersebar di berbagai daerah.

Kegiatan pada Sabtu (20/11/2021) ini dilakukan secara serentak di 16 kabupaten/kota di Jawa Timur dan beberapa kabupaten lain di Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan ekstrakurikuler kepramukaan Satuan Karya (Saka) Taruna Bumi yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Polbangtan, baik yang menetap di asrama maupun di luar asrama.

"Seluruh mahasiswa baik yang bermukim di asrama maupun yang tinggal di rumahnya masing-masing karena terbentur aturan prokes turun ke sekolah-sekolah tingkat SD, SLTP, SLTA untuk melakukan kegiatan kepramukaan dengan materi pembelajaran tentang pertanian," ujar Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana.

Daerah-daerah lokasi meliputi Malang, Pasuruan, Ponorogo, Tulungagung, Banyuwangi, Ngawi, Kediri, Tuban, Blitar, Situbondo, Pontianak, Indramayu, Surabaya, Lamongan, Kota Batu dan Banjarnegara.

Para mahasiswa berkoordinasi dengan BPP atau pihak sekolah untuk bisa melaksanakan kegiatan tersebut. Target setiap mahasiswa harus mampu mengedukasi 50 orang siswa, sehingga sasaran kegiatan Saka Taruna Bumi mampu mengedukasi lebih dari 11 ribu orang siswa.

Harapannya, edukasi pertanian melalui Pramuka ini dapat menggugah kesadaran dan menumbuhkan kecintaan generasi muda pada pertanian, karena Pramuka identik dengan kegiatan yang dikemas secara menyenangkan sehingga mudah bagi peserta didik untuk menerima dan mengadopsi materi yang diberikan.

Setiap mahasiswa didampingi oleh seorang penyuluh dan didorong untuk melaksanakan kegiatan di BPP atau di sekolah-sekolah. Hal ini untuk menunjukkan bahwa BPP dan penyuluh siap menjadi sentra pembangunan pertanian di kecamatan.

"Kami melakukan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari arahan Kepala Badan PPSDM Pertanian yang menginginkan generasi muda untuk benar-benar terbina mentalitasnya juga mampu mencintai pertanian hingga ke relung hati serta menguasai keilmuan pertanian yang terasah melalui aktivitas penyuluhan, pendikan dan pelatihan vokasi," kata Setya Budhi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan terpisah menyatakan pihaknya menginginkan generasi muda pertanian Indonesia harus punya sikap bermental baja dan tangguh menghadapi segala tantangan di lapangan agar ketersediaan pangan nasional terjaga lestari dan pertanian nasional menjadi lebih maju, mandiri dan modern.

Saksikan Video Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya