Gunung Ili Lewotolok Bergejolak, Warga dan Wisatawan Dilarang Mendekat Radius 3 Km

PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2021, 12:02 WIB
Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata, NTT. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Kupang - Terkait kondisi Gunung Ili Lewotolok yang masih bergejolak, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat dan wisatawan, untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak atau kawah.

"Imbauan ini sudah sering kami sampaikan tetapi kami ingin pertegas lagi sehingga tak ada aktivitas di lokasi itu," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis Ara Kian, Selasa (23/11/2021).

Stanis mengatakan, masyarakat di sekitar kaki gunung, seperti Desa Jontona, diminta waspada terhadap potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah dari Gunung Ili Lewotolok.

Di samping itu juga mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling gunung Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.

"Masyarakat juga perlu waspada ancaman lahar dingin karena saat ini musim hujan," tambah dia.

Stanis juga menambahkan, mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar gunung agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Masker memang dibutuhkan saat adanya erupsi, karena itu diharapkan masyarakat bisa mempersiapkan maskernya jika ada erupsi lagi bisa digunakan," tambah dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Waspada Hoaks

Stanis juga mengatakan agar seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA).

Selain itu juga ia mengimbau seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong atau hoaks dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.

Pemerintah Daerah, seperti BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya