Liputan6.com, Kinshasa - Pemberontak bersenjata telah menewaskan sedikitnya 12 orang dalam serangan terhadap warga sipil di provinsi Ituri timur laut Republik Demokratik Kongo, kata seorang juru bicara militer.
Pejuang dari kelompok Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO) menyerbu desa Drodro pada Minggu malam, menewaskan enam anak, empat pria dan dua wanita. Hal tersebut disampaikan oleh Jules Ngongo, juru bicara pemerintah militer Ituri kepada kantor berita Reuters.
Advertisement
Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (23/11/2021), beberapa kelompok lokal mengatakan jumlah korban tewas lebih tinggi.
Serangan oleh CODECO telah menewaskan ratusan warga sipil di wilayah Djugu provinsi Ituri sejak 2017 dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka, menurut PBB.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konflik Antar Kelompok
Para pejuang CODECO sebagian besar berasal dari komunitas petani Lendu, yang telah lama berkonflik dengan para penggembala Hema.
“Tujuan mereka adalah menyerang penduduk yang mengungsi di Drodro,” kata Ngongo.
Ngabu Lidja Chrysante, seorang imam dan koordinator untuk amal Katolik Caritas di Ituri, mengatakan rekan-rekannya di lapangan telah melihat jasad 35 orang tewas dalam serangan itu, yang juga menargetkan gereja lokal.
Menurut Pelacak Keamanan Kivu yang berbasis di AS, yang memetakan insiden kekerasan di DRC, 107 jasad telah ditemukan di Drodro dan desa-desa sekitarnya.
“Sebagian besar yang tewas adalah warga sipil,” kata kelompok itu.
Mathias Gilman, juru bicara misi penjaga perdamaian PBB di Kongo, mengatakan sedikitnya 16.000 orang yang melarikan diri dari serangan telah berlindung di lokasi terdekat yang dilindungi oleh penjaga perdamaian.
Juru bicara CODECO Patrick Basa membantah kelompok itu telah membunuh warga sipil. Dia mengatakan kepada Reuters bahwa para kelompoknya telah bentrok di Drodro dengan milisi Hema tetapi mengatakan warga sipil telah meninggalkan daerah itu.
Advertisement