Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memahami, pandemi Covid-19 memberikan efek atau dampak negatif, termasuk pada aktivitas ekspor impor di Indonesia.
Hanya saja, dampak terhadap ekspor Indonesia tidak seragam dirasakan tergantung pada jenis produk dan tujuan ekspornya.
Advertisement
Namun, khusus ekspor dengan kandungan impor tinggi dan terkait dengan rantai nilai global atau global value chains (GVC) akan terdampak lebih besar.
"Ekspor dengan tujuan negara yang traffic-nya rendah, seperti AS, juga akan terkena dampak lebih besar dibandingkan dengan ekspor ke China dan Jepang," ujarnya dalam webinar, Selasa (23/11).
Untuk meningkatkan kinerja ekspor impor pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan. Di antaranya, pemerintah mempermudah proses bongkar muat untuk ekspor impor di pelabuhan Indonesia guna mengurangi kepadatan di pelabuhan dan mempercepat pergerakan kapal dan kontainer.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Insentif Fiskal
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif fiskal melalui penjaminan terhadap pinjaman melalui LPEI (export-related) dan PII (non-export).
"Teman-teman pengusaha jangan pernah pesimis melihat ini, Anda harus optimistis melihat negeri kita ini," jelasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement