Liputan6.com, Palembang - Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), masih berstatus zona kuning COVID-19, dan belum mencapai target zona hijau.
Menyandang status tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang Sumsel mewaspadai perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mendatang.
Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda menuturkan, perayaan Nataru 2022 aka diwaspadai, terutama memperketat kegiatan masyarakat dan lokasi-lokasi yang biasanya dipadati warga Palembang saat perayaan Nataru.
Baca Juga
Advertisement
"Kita masih menunggu aturan dan kebijakan terkait dengan Natal dan Tahun Baru. Apalagi Palembang masih zona kuning, jadi memang kita harus lebih mengintensifkan pengawasan prokes di tengah masyarakat," ucapnya, Selasa (23/11/2021).
Untuk itu, Pemkot Palembang sedang mendiskusikan kembali bersama Gugus Tugas COVID-19, terutama untuk memperketat kegiatan Nataru 2022.
Apalagi di pusat wisata di Kota Palembang, yang menjadi tujuan para warga Palembang, untuk menghabiskan libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Bahkan, Fitrianti siap jika rencana pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 akan diberlakukan kembali jelang Nataru di Kota Palembang.
"Yang kita harapkan adalah masyarakat sadar untuk menjaga prokes. Meski kasus penambahan covid-19 saat ini turun dan melandai, namun potensi meningkat kembali bisa saja terjadi," jelasnya.
Menurutnya, kasus COVID-19 di Kota Palembang saat ini sudah mencapai 30.393 kasus. Sedangkan angka kesembuhan, sebanyak 29.202 kasus dan kematian ada 1.184 orang.
"Jumlahnya melandai. Namun harus tetap waspada. Pemkot Palembang pun terus menggencarkan 3T, baik tracing, tracking dan testing," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Angka BOR Menurun
Dia pun bersyukur, karena saat ini Bed Occupancy Ratio (BOR) di Palembang, tercatat 4 persen. Ada sebanyak 31 unit kasur yang saat ini masih terpakai, untuk perawatan pasien Covid-19.
“Namun kita bersyukur karena BOR di Palembang cukup rendah, dimana keterisiannya hanya 4 persen," ucapnya.
Ena, warga Lemabang Palembang mengatakan, dia kerap kali lupa untuk membawa masker, di tengah status Palembang zona kuning.
Namun anak cucunya, kerap mengingatkan untuk membawa masker, agar tidak terpapar COVID-19 dan meningkatkan angka penularan COVID-19 di Palembang.
“Ya, saya sering kelupaan bawa masker. Untung saja anak saya langsung sigap, membelikan masker. Selain tidak mau dirazia, saya juga tak ingin terpapar COVID-19. Apalagi saya sudah masuk lanjut usia,” katanya.
Advertisement