Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) prediksi kredit perbankan bakal tumbuh positif sepanjang 2022. Kredit perbankan itu bakal tumbuh seiring aktivitas dan mobilitas masyarakat Indonesia akan lebih baik.
Direktur Utama Maybank Indonesia, Taswin Zakaria menuturkan, kondisi ekonomi Indonesia dan pasar akan lebih bergairah dan aktif pada 2022. Hal ini seiring kasus pandemi COVID-19 melandai.
Dengan kondisi tersebut, perseroan berharap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak terlalu ketat pada 2022 sehingga mendukung aktivitas dan mobilitas masyarakat. Hal itu akan berdampak positif terhadap dunia usaha.
Baca Juga
Advertisement
"Dunia usaha sudah menggeliat, kami berpikir pertumbuhan kredit akan lebih meningkat sejalan dengan kebutuhan operasional modal kerja, kebutuhan investasi dari pelaku usaha pada 2022, berdampaknya terhadap peningkatan kredit bank akan tumbuh positif pada 2022," ujar dia saat paparan publik, Selasa (23/11/2021).
Ia menuturkan, pertumbuhan kredit perbankan diprediksi 6 persen pada 2022. Perseroan berharap bisa sesuai dan melampaui dari proyeksi tingkat pertumbuhan kredit perbankan itu.
Hingga kuartal III 2021, kredit bank Maybank Indonesia turun 9,7 persen menjadi Rp 98,79 triliun. Ini disebabkan oleh penurunan kredit pada segmen Global Banking sebesar 6 persen dan kredit Community Financial Services (CFS) sebesar 11,5 persen, dengan kredit CFS Non-Ritel dan kredit CFS Ritel masing-masing turun sebesar 17 persen dan 5,5 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kredit Korporasi
Terkait kredit korporasi pada 2022, Taswin menuturkan, kredit korporasi bertahan dan menunjukkan peningkatan sepanjang pandemi COVID-19.
"Memang sepanjang pandemi kredit korporasi stabil dan juga menunjukkan peningkatan berarti jadi kami melihat ketika di awal pandemi 2020, dari semua portofolio yang berdampak korporasi paling kecil dampaknya cukupesilient tahan banting di tengah pandemi," kata dia.
Pihaknya juga melihat peluang di segmen korporasi terutama korporasi besar dan semua lini ke depan.
"Ke depan kita akan fokus ke semua segmen. Kami mempunyai empat segmen, korporasi besar, menengah SME, dan UMKM, ritel," ujar dia.
Maybank Indonesia mendorong pertumbuhan di semua lini segmen, menurut Taswin karena memang sudah menajdi ketetapan sebagai bank di sasar menumbuhkan semua lini.
"Pada pelaksanan pertumbuhan akan berbeda-beda tingkatnya dipengaruhi banyak faktor termasuk ekonomi dan pandemi," ujar dia.
Peluang di segmen kredit korporasi ini juga seiring sejumlah faktor mulai dari pelonggaran PPKM, aktivitas masyarakat sudah membaik dan konsumsi meningkat.
"Kami melihat pertumbuhan yang mulai baik di sektor ritel, pembayaran kendaraan meningkat cukup besar pada 2021. Kami perkirakan 2022, di sektor ritel akan semakin baik, sektor korporasi menengah komersil, dan SME plus ikuti pertumbuhan yang sudah dirintis," ia menambahkan.
Advertisement