Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU dikabarkan secara diam-diam memberikan kontrak baru kepada tim pelatih sebelum pemecatan Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih asal Norwegia itu dibebaskan dari tugasnya kurang dari 24 jam setelah kekalahan 1-4 dari Watford.
MU sebenarnya berharap bisa memenangkan trofi di bawah Solskjaer musim ini. Manajemen pun mendukungnya dengan memboyong Jadon Sancho, Raphael Varane dan Cristiano Ronaldo selama jendela transfer musim panas.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Setan Merah telah kalah tujuh dari 13 pertandingan terakhir mereka. Dan, hingga akhirnya Minggu kemarin Solskjaer diberi boot.
MU untuk sementara menunjuk Michael Carrick memimpin tim, termasuk pertandingan Liga Champions melawan Villarreal.
Mantan gelandang MU itu berbicara kepada media dan bersikeras sudah memiliki ide sendiri tentang bagaimana klub dapat dijalankan.
Kontrak Baru
Namun, banyak penggemar yang tidak senang dengan Carrick, dan tim pelatih lainnya Kieran McKenna, dan Mike Phelan. Mereka dinilai bagian penting dari pengaturan kepelatihan Solskjaer.
Meski begitu terungkap bahwa MU diam-diam memberikan kontrak baru kepada trio tersebut - serta pelatih kiper Richard Hartis - beberapa minggu yang lalu.
Advertisement
Lebih Buruk
Kesepakatan untuk keempat pria itu dilaporkan disetujui di musim panas, ketika Solskjaer menandatangani perpanjangan kontraknya sendiri.
Dan, meskipun hasilnya menjadi lebih buruk, keluarga Glazer tetap berprinsip untuk mempertahankan mereka di Old Trafford.
Terancam
Namun kehadiran mereka akan menjadi masalah jika MU serius mendatangkan Mauricio Pochettino sebagai pengganti Solskjaer.
Pelatih Argentina itu memiliki favoritnya sendiri dalam hal kepelatihan dan, jika dia pindah ke Theater of Dreams, mungkin memutuskan untuk membawa mereka bersamanya.
Advertisement
Dipertanyakan
Tapi, keputusan terbaru MU ini juga sempat dipertanyakan, yang dinilai terus melakukan kesalahan di tahun-tahun sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson.
Mereka mencontohkan penunjukan David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho dan Solskjaer, yang ternyata salah.