Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi turut dibarengi dengan kehadiran aplikasi yang menyentuh berbagai aspek kehidupan perempuan, salah satunya menstruasi. Platform kesehatan perempuan, Nona, merilis aplikasi kalender siklus menstruasi atau period tracker pada 22 November 2021.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, kehadiran aplikasi ini diharapkan penggunanya dapat kembali selaras dengan perubahan hormonal sepanjang siklus menstruasi. Aplikasi ini juga bertujuan agar perempuan mendengar apa yang tubuhnya butuhkan.
Baca Juga
Advertisement
Melalui aplikasi ini, pengguna bisa memantau siklus menstruasi hingga mengidentifikasi pola-pola yang terjadi dalam tubuh. Misi lainnya adalah diharapkan pengguna dapat lebih memahami dan memelihara tubuh. Tersedia pula wadah untuk berbagi cerita dan pengalaman dengan perempuan di seantero Nusantara.
Aplikasi ini dapat diunduh gratis oleh pengguna iOS dan Android. Nona juga mengusung misi melawan period poverty dan hal ini merujuk pada 1 dari 3 perempuan di Indonesia mengalami kondisi tersebut.
Period poverty merupakan kesulitan mengakses produk kebutuhan menstruasi, fasilitas yang aman dan higienis, dan akses pengetahuan mengenai menstruasi. Kondisi ini disebabkan oleh minimnya edukasi soal menstruasi atau kesehatan perempuan.
Hal tersebut berimbas kepada banyaknya perempuan muda yang enggan ke sekolah atau tempat kerja karena mengalami nyeri menstruasi yang parah dan tak pernah diajarkan cara mengatasinya. Jangka panjangnya pada perempuan akan berdampak pada ketidaksetaraan gender yang terjadi di lingkungan sosial.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Di Balik Aplikasi
Co-Founder of Nona Nicole Jizhar menyebut kehadiran aplikasi ini salah satunya berawal dari masalah kesehatan yang dihadapinya. Nicole didiagnosa PCOS (Polycystic ovary syndrome) sekitar 10 tahun lalu.
Kala itu, ia merasa bingung karena tidak ada informasi yang jelas dan tepercaya mengenai perempuan, hormon, dan siklus menstruasi. Kemudian, Nicole meneliti banyak soal topik ini dan bereksperimen dengan berbagai diet, gaya hidup, dan perwatan untuk mengatasi PCOS.
"Hal ini membuat saya tidak ingin orang lain mengalami kebingungan yang dulu saya alami. Saya ingin setiap perempuan tahu bahwa ketidakseimbangan hormon serta pengalaman menstruasi yang tidak nyaman dapat diatasi melalui perubahan gaya hidup," jelas Nicole.
Advertisement
Saling Berbagi
Nicole ingin setiap perempuan tahu bahwa menstruasi tidak harus menjadi sebuah pengalaman yang menyebalkan, melainkan menandakan seorang perempuan itu adalah sosok yang sehat dan kuat. "Melalui platform Nona, saya juga berharap perempuan Indonesia bisa mendapatkan komunitas dan support system baru, dan dapat saling bertukar informasi dan pengalaman sehingga kita tidak merasa sendirian," tambahnya.
Nona juga peduli akan kesehatan perempuan dan turut diwujudkan pula melalui kampanye Period Revolution. Pendiri Nona, Nicole Jizhar dan Monica Pranatajaya ingin mendobrak pandangan sosial yang masih tabu terhadap perempuan dan menstruasi.
Konten disuguhkan bersifat kontroversial dan provokatif, namun tetap menyenangkan dan informatif. Sederet inisiatif telah dilakukan, termasuk Nona Chats dan Nona Tries, para pendiri mewawancara figur perempuan inspiratif, seperti Andrea Gunawan, Felicia Aluwi, dan Zoya Amirin dan berdiskusi mengenai pengalaman mereka soal pemberdayaan, kesehatan mental, dan isu sekitar kesehatan perempuan.
Infografis Vaksin Covid-19 Berdampak pada Kesuburan Pria dan Perempuan?
Advertisement