Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kelangkaan chipset dunia, Samsung mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik semikonduktor di Texas, Amerika Tengah.
Tidak tanggung-tanggung, Samsung mengguyurkan investasi senilai USD 17 miliar atau setara Rp 242,7 triliun untuk pabrik ini.
Advertisement
Mengutip Cnet, Kamis (25/11/2021), pabrik semikonduktor ini rencananya dibangun di Taylor, Texas, di mana Samsung sudah memiliki sebuah fasilitas produksi.
Taylor merupakan sebuah kota yang berjarak sekitar 30 mil dari Austin, dengan populasi 16.000 orang.
Raksasa elektronik asal Korea ini akan memulai pembangunan pabrik pada 2022. Sementara, produksi chip rencananya dimulai pada 2024.
"Selain mitra kami di Texas, kami berterima kasih kepada Administrasi Biden untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perusahaan, seperti Samsung. Saat ini kami bekerja untuk memperluas manufaktur semikonduktor terdepan di AS," kata CEO Divisi Perangkat Elektronik Samsung, Kinam Kim.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fasilitas Lebih Besar dari Pabrik Samsung di Austin
Rencananya, fasilitas 2,5 juta kaki persegi di Taylor akan lebih besar dari fasilitas Samsung di Austin.
Pada 2012, perusahaan mengumumkan investasi USD 4 miliar di pabrik Texas untuk meningkatkan produksi chip, guna memenuhi peningkatan permintaan perangkat mobile, termasuk smartphone dan mobile.
Sekadar informasi, ketimbang perusahaan lainnya, Samsung menjual lebih banyak smartphone dan televisi. Selain itu, Samsung juga memiliki bisnis besar dalam penjualan chip memori untuk pembesut perangkat di seluruh dunia.
Selama beberapa bulan terakhir, bisnis chip Samsung mengalami peningkatan tinggi karena orang-orang bekerja dari rumah selama pandemi, di mana mereka membutuhkan peralatan elektronik.
Advertisement
Kelangkaan Chip
Sayangnya, tingginya permintaan untuk peralatan pendukung bekerja dari rumah seperti PC, tablet, hingga webcam justru melampaui kemampuan produksi manufaktur semikonduktor untuk memasok chip.
Pemerintahan Joe Biden pun menanggapi masalah rantai pasokan dengan mendorong perusahaan untuk lebih transparan mengenai kebutuhan dan pasokan mereka.
Pemerintah juga meminta Kongres AS untuk membuat Program Ketahanan Rantai Pasokan Kritis. Hal ini dianggap sebagai salah satu dukungan terhadap industri.
(Tin/Ysl)