Industri Asuransi Harus Punya Siasat Hadapi Tantangan di Era Digital

Di era digitalisasi, perusahaan asuransi dituntut untuk semakin inovatif dan kreatif dalam mengemas produk yang ditawarkan dan dalam memberikan layanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2021, 17:39 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi industri asuransi. Di era ini, perusahaan asuransi dituntut untuk semakin inovatif dan kreatif dalam mengemas produk yang ditawarkan dan dalam memberikan layanan.

Hal tersebut diakui oleh Direktur Teknik PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Vincentius Wilianto. Menurut dia, tantangan di industri Asuransi, terutama memasuki Era Digitalisasi memacu persaingan dan kreatifitas perusahaan Asuransi di tengah Pandemi.

Meski demikian, lanjut Vincentius era digitalisasi bukan menjadi hambatan bagi Askrindo untuk terus berinovasi. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan The Best Brand Image in General Insurance Category, Milennial’s Choice yang diraih salah satu anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) tersebut.

"Askrindo sangat berterimakasih atas apresiasi yang diberikan, tentunya penghargaan ini menjadi penggerak kita semua untuk terus bersaing dengan sehat memasuki industri digital. Serta senantiasa terus mendukung perekonomian bangsa,” ujar Vincent dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Vincent menambahkan, penghargaan ini tentunya tidak lepas dari support seluruh stakeholder serta nasabah setia yang menggunakan jasa Askrindo.

"Kami akan mempertahankan apa yang telah banyak didapatkan dan serta meningkatkan kinerja perusahaan dengan melakukan pengembangan inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Askrindo Jamin Seluruh Nasabah Bank BUMN dengan Skema Baru

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (dok: Askrindo)

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo, anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG), terus melakukan penguatan iklim bisnis khususnya pada Asuransi Kredit.

Penguatan tersebut guna menciptakan Bisnis Asuransi Kredit yang sehat dan sustainable baik di industri asuransi dan penjaminan maupun industri perbankan.

Kerjasama ini diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Askrindo, BNI dan BTN pada Kamis, tanggal 18 November 2021 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta.

Bertujuan untuk menciptakan layanan asuransi kredit yang lebih sehat dan saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Lebih lanjut, inisiatif ini merupakan bagian dari pembenahan tata kelola dan manajemen risiko anak perusahaan IFG.

Direktur Utama PT Askrindo Priyastomo mengatakan bahwa transformasi tata kelola, dan operasional ekosistem asuransi nasional perlu terus ditingkatkan.

“Atas dasar semangat sinergi yang sehat dengan tujuan memperkuat industri keuangan nasional, diharapkan akan ada lagi bentuk kerjasama serupa yang bisa dikembangkan dengan perbankan lainnya,” ujar Priyastomo dalam keterangannya, Rabu (24/11/2021).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya