Liputan6.com, Jakarta Gelaran WSBK Mandalika 2021 yang dihelat di Sirkuit Mandalika telah selesai diselenggarakan. Akan tetapi, tak banyak yang belum tahu bahwa sebenarnya masih terdapat permukiman penduduk di tengah-tengah sirkuit yang belum lama diresmikan tersebut.
Mereka yang tinggal di permukiman tersebut adalah penduduk lokal, yang belum sempat mendapat kompensasi tanah. Adapun nama permukiman tersebut adalah Dusun Bunut. Lokasinya terletak tidak jauh dari tikungan 5, 6, 7, dan 8.
Advertisement
Sirkuit bukan sekadar venue tempat berlangsungnya balapan saja, melainkan menjadi bagian balapan itu sendiri. Itu karena setiap sirkuit punya karakter dan ciri masing-masing.
Setiap lintasan lurus, belokan, tikungan tajam, tanjakan, dan turunan menjadi arena yang harus dijajal dengan performa terbaik yang dimiliki setiap pembalap.
Selain sirkuit Mandalika tersebut, ternyata ada beberapa sirkuit yang terbilang aneh dan punya keunikan nya sendiri. Melansir Instersport, berikut adalah sirkuit balap yang punya keunikannya tersendiri.
1. Nurburgring, Jerman
Nama Nurburgring sebagai sirkuit balap legendaris sepertinya tidak usah diragukan lagi. Bagi para car enthusiast, sirkuit ini sudah sangat terkenal dan sakral di dunia motorsport. Alasannya, Nurburgring merupakan sirkuit yang dianggap memiliki komposisi desain lintasan dan tantangan paling komplit.
Dengan jumlah belokan yang lebih dari 154 belokan dan lebar jalan yang sempit membuat Nürburgring menjadi sangat menantang untuk ditaklukan. Bukan saja punya komposisi karakter jalan yang lengkap, Nurburging juga disebut sebagai sirkuit balap terpanjang dengan total panjang lebih dari 20 km.
Karakteristik sirkuit yang beragam juga membuat Nürburgring menjadi salah satu sirkuit yang sangat berbahaya di dunia. Maka tidak aneh jika julukan The Green Hell melekat di sirkuit yang berlokasi di Jerman ini.
Di balik suasana asri dan hijaunya pepohonan di sekitaran sirkuit terdapat sebuah “neraka” yang sudah banyak menyiksa siapa yang berani menjajalnya. Banyak sekali kecelakaan bahkan sampai kematian terjadi di sirkuit “neraka hijau” ini.
Advertisement
2. Spa-Francorchamps, Belgia
Sirkuit Spa-Francorchamps juga sering disingkat Spa. Spa merupakan sirkuit berkarakter lintasan roller coaster. Karakter ini didapat lantaran lintasannya didominasi oleh turunan dan tanjakan berkecepatan tinggi.
Spa disebutkan memang didesain dengan speed in mind sehingga tidak memiliki banyak belokan ataupun tikungan tajam. Inilah yang menjadikan para pembalap akan sering flat-out. Sama seperti Nürburgring, Spa juga dikenal sebagai sirkuit kecepatan tinggi yang kerap memakan banyak korban.
Insiden paling memoriam adalah kejadian tahun 1960 dimana dua pembalap Formula 1, Chris Bristow dan Alan Stacey meninggal dalam kurun waktu 15 menit. Sebelumnya, pembalap Stirling Moss juga mengalami kecelakaan parah pada sesi latihan.
3. Circuit de Monaco, Monako
Monaco sebagai negara kecil juga ternyata punya sirkuit legendaris dunia. Sepertinya sudah tahu semua, ya. Circuit de Monaco merupakan salah salah satu sirkuit bermodel jalanan alias menggunakan jalan umum yang disulap menjadi sirkuit balap.
Berbeda dengan trek Nurburging dan Spa yang dikelilingi pepohonan, Monaco justru dikelilingi pemukiman dan perhotelan di area pinggir pantai.
Seperti sirkuit balap legendaris lainnya, desain lintasan Monaco juga punya banyak tanjakan dan turunan, tikungan tajam, dan yang paling terkenal, lebar jalannya yang cenderung sempit.
Terlebih lagi, faktanya Monaco dikenal sebagai sirkuit yang secara umum justru kurang aman dibanding sirkuit lainnya di ajang Formula 1.
Di sirkuit dalam kota Monaco ini juga terdapat area terowongan yang populer. Terowongan ini terkenal lantaran suara raungan mobil balap akan semakin merdu nan garang untuk didengar.
Advertisement
Selanjutnya
Area terowongan ini menyisakan cerita dari pembalap yang disebut area sulit. Para pembalap akan merasakan perubahan cahaya dari terang ke gelap lalu terang kembali. Melaju dengan kecepatan tinggi serta perubahan cahaya tentu membutuhkan konsentrasi serta kemampuan adaptasi mata yang cepat juga.
Sirkuit Monaco juga menuntut para pembalap untuk tidak melakukan kesalahan kecil. Tembok pembatas yang cenderung dekat karena lebar jalanan yang sempit ternyata tidak membuka peluang pembalap melakukan kesalahan bermanuver dan melakukan perhitungan.
Puncaknya pembalap bisa saja keluar pertandingan atau bahkan mengalami kecelakaan fatal.
Informasi menariknya, GP Monaco disebut juga sebagai salah satu dari “Tiga Mahkota Motorsport” (Triple Crown of Motorsport) yang merupakan pencapaian atau prestasi bergengsi dalam karir seorang pembalap.
Penulis: Rafi Abdul Rochim