Dua orang Karyawan PT Wika Diperiksa Polisi Terkait Kasus Pencurian Besi Kereta Cepat

Zen menerangkan, pemeriksaan terhadap manajemen PT WIKA untuk memastikan kerugian yang ditanggung oleh pihak PT WIKA akibat dari pencurian besi itu.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 25 Nov 2021, 19:23 WIB
Aktivitas pekerja kereta cepat saat melakukan pengeboran terowongan dan pemasangan besi di tunnel 1 di daerah Halim dan tunnel 7 di daerah Padalarang, Selasa (25/5/2021). Diharapkan pada tahun 2022 KCIC siap beroperasi melayani penumpang. (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Liputan6.com, Jakarta Unit Reskrim Polsek Makasar memeriksa pihak manajemen PT Wijaya Karya Tbk (Wika) atas kasus pencurian besi proyek kereta Cepat. Salah satunya adalah pelaksana proyek. 

PT WIKA sebelumnya adalah leading sponsor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Moch Zen menerangkan, dua saksi yang dimintai keterangan yaitu tim audit barang dan ketua pelaksana. Pemeriksaan dilakukan pada Senin, 22 November 2021 kemarin.

"Sudah diperiksa empat hari lalu," kata Zen saat dihubungi, Kamis (25/11/2021).

Zen menerangkan, pemeriksaan terhadap manajemen PT WIKA untuk memastikan kerugian yang ditanggung oleh pihak PT WIKA akibat dari pencurian besi itu. 

Merujuk keterangan dari para pelaku, pencurian besi telah berlangsung sejak Juli 2021 hingga Oktober 2021.

"Karena barang bukti ini harus ada audit. Pertama yang hilang, kedua harus dilengkapi dokumen-dokumennya. Jadi harus pasti barang ini dibeli dari mana. Itu SOP kita," ujar dia.

Zen menerangkan, penyidik turut menggali keterangan dari tiga orang sekuriti, selain dari pihak manajemen PT WIKA. Sehingga, totalnya ada enam orang saksi telah dimintai keterangan.

"Ada enam saksi, satu dari pengurud RT pas kejadian. Ada sekuriti tiga orang dan dari manajemen PT WIKA," terang dia.

Saat ini, Unit Reskrim Polsek Makasar sedang mengebut kelengkapan berkas perkara milik enam orang tersangka. Di samping, tiga orang pelaku lain yang kini telah masuk daftar pencarian orang (DPO) juga masih dilakukan pengejaran.

"Sedang kita lakukan pelengkapan berkas. Rangkaian (pencurian) sudah lengkap, yang tiga ini perannya sama. Cuma satu itu aja yang harus ditangkap penadah itu," ujar dia.

 


118.081 Kilogram Besi

Pekerja beraktivitas menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Halim, Makasar, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Stasiun Halim akan menjadi stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan KCJB dan berakhir di Stasiun Tegalluar Bandung. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, sebanyak 118.081 kilogram besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) raib.

Besi itu diperuntukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Unit Reskrim Polsek Makasar, Jaktim meringkus enam orang pelaku SA (24), SU (24), AR (30), MLR (24), DY (46) dan A.

Kasus ini terbongkar usai sekurit dari PT mempergoki komplotan itu saat beraksi di Proyek KCIC HSR/ Rocket Box Tanah Galian Cipinang Bali, Jalan Jawa Tengah, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Berdasarkan hasil penyelidikan, pencurian terjadi sejak Juli sampai bulan Oktober 2021. Adapun, barang tersebut sangat dibutuhkan untuk pengerjaan proyek kereta cepat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya