Pemerintah Perpanjang Kontrak BUMN China Kelola Blok Migas Jabung

Pemerintah Indonesia memberikan perpanjangan kontrak dari PetroChina International Jabung Ltd., sebagai operator Wilayah Kerja (WK) Jabung

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Nov 2021, 17:12 WIB
(Foto:Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia memberikan perpanjangan kontrak dari PetroChina International Jabung Ltd., sebagai operator Wilayah Kerja (WK) Jabung untuk periode 2023-2043.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, melalui perpanjangan kontrak tersebut, maka akan diperoleh kepastian terkait investasi pada WK Jabung dalam jangka panjang.

"Untuk jangka pendek, PetroChina akan memiliki dorongan kuat untuk menjaga produksi WK ini agar tetap optimal," kata Dwi, di Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Dwi menambahkan, kontribusi WK Jabung bagi lifting migas nasional sangat signifikan. Sampai dengan kuartal III 2021, capaian lifting PetroChina Jabung tercatat sebesar 15.181 barel per hari untuk minyak dan 172 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas, sehingga PetroChina menjadi KKKS dengan lifting minyak dan gas terbesar ketujuh di Indonesia.

“Kami menyambut baik keinginan PetroChina untuk terus berinvestasi di Indonesia, meneruskan kemitraan panjang di Jabung yang dimulai sejak 2002. Pemerintah dan SKK Migas tentu terus melakukan upaya agar investasi hulu migas dapat terus meningkat guna mendukung upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD. Ini bentuk nyata dukungan industri hulu migas mendukung upaya pemenuhan energi untuk pembangunan yang berkelanjutan”, jelas Dwi.

Dwi menginginkan, agar PetroChina dapat mengedepankan aspek operasional yang mendukung keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan WK Jabung.

"Hulu migas telah berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi penurunan emisi karbon, kita tentu berharap agar WK Jabung sedari awal dapat menyiapkan program-program yang mendukung penurunan emisi karbon sampai 30 tahun kedepan," tuturnya.

Presiden PetroChina di Indonesia. Qian Mingyang mengatakan, Indonesia adalah tujuan pertama PetroChina saat memulai proyek investasi luar negeri pada 2002. Karenanya, negara ini akan selalu memiliki arti khusus bagi CNPC.

"Kami bersyukur untuk kemitraan kuat yang terjalin dengan pemerintah selama ini,” tuturnya.

Qian optimistis, PetroChina dapat berkontribusi dalam pencapaian target produksi migas nasional sebesar 1 juta bph untuk minyak dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas tahun 2030.

“Kami akan memaksimalkan potensi WK Jabung selama periode perpanjangan kontrak dan siap terlibat dalam proyek-proyek migas lain bila diberi kesempatan,” tegasnya.

Antara tahun 2002 hingga 2020, PetroChina telah menyalurkan investasi sebesar 5,71 miliar USD atau sekitar Rp. 81,5 triliun dan lebih dari 20 juta USD atau Rp. 285 miliar untuk program-program pemberdayaan masyarakat.

“Kesuksesan operasi kami di Jabung bertumpu pada dukungan dan penerimaan yang baik dari komunitas di sekitar wilayah kerja kami. Karena itu, PetroChina terus mengupayakan berbagai program investasi sosial yang dapat memaksimalkan potensi lokal di daerah tersebut,” Qian menambahkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Diteken Menteri ESDM

Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yaitu Satuan Kerja Khuhsus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) (Dok. SKK Migas Sumbagsel / Nefri Inge)

Perpanjangan kontrak WK Jabung ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, pada 22 November 2021 di Jakarta.

PetroChina yang berkantor pusat di Beijing dan merupakan badan usaha milik China National Petroleum Corporation (CNPC) telah mengoperasikan WK Jabung sejak 2002. Di bawah operator PetroChina, Jabung telah membukukan produksi yang stabil dan saat ini tercatat sebagai salah satu WK migas paling produktif di Indonesia.

Kontrak pertama WK Jabung ditandatangani tahun 1993 untuk periode 30 tahun. Wilayah Kerja ini mencatat penemuan minyak pertamanya di North Geragai Field di Tanjung Jabung Timur tahun 1995 dan produksi pertamanya tahun 1997. Sampai dengan tahun 2020, WK Jabung telah memproduksi total 362,22 juta barel setara minyak (MMBOE) minyak, gas, dan kondensat.

Sejak 2006, PetroChina telah mempertahankan produksi harian rata-rata di atas 50 ribu BOEPD. Tahun 2020, Jabung merupakan salah satu WK dengan performa terbaik, menempati urutan ketujuh dalam produksi minyak dan kondensat dengan angka 15.928 BOPD dan peringkat delapan dalam lifting gas dengan jumlah 171 MMSCFD.

Jumlah produksi minyak dan kondensat 5 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) sejumlah 15.157 BOPD sedangkan lifting gas 4 persen lebih tinggi dari target sebesar 164 MMSCFD.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya