Airbnb Siapkan Laman Khusus untuk Tarik Minat Wisman ke Bali

Sampai saat ini belum ada wisatawan mancanegara datang ke Bali dari luar negeri.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 26 Nov 2021, 09:02 WIB
Ilustrasi Bali (dok. unsplash/Jeremy Bishop)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah kembali membuka pintu bagi wisatawan berkunjung kembali ke Bali. Lebih dari sebulan berlalu, usaha mendatangkan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata belum menunjukkan hasil nyata. Beragam strategi pun digencarkan, termasuk menggandeng sektor swasta untuk mengintensifkan promosi berwisata kembali ke Bali dalam bingkai It's Time for Bali.

Kali ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Airbnb untuk meningkatkan gaung berwisata kembali ke Bali. Kedua belah pihak juga sudah menandatangani MoU untuk mendukung pemulihan industri pariwisata Indonesia. Airbnb menerjemahkannya dalam pembuatan laman khusus yang mempromosikan akomodasi serta atraksi di Bali.

"Airbnb ingin mendukung pembukaan kembali wisata Indonesia untuk wisatawan mancanegara, dimulai dari Bali. Kami ingin mendorong wisata yang sustainable dan jangka panjang, dari segi stay dan experience," ujar Amanpreet Singh Bajaj, General Manager for Airbnb in Southeast Asia, India, Hongkong, and Taiwan, dalam jumpa pers virtual, Kamis, 25 November 2021.

Dalam keterangan tertulis dijelaskan bahwa kerja sama tersebut menyangkut tiga hal utama. Pertama, kedua belah pihak sepakat membagikan insight dan menyusun langkah terbaik yang akan mendukung pembuatan kebijakan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. 

Kedua, kedua belah pihak akan bersama-sama mempromosikan Desa Wisata melalui peningkatan keterampilan digital untuk komunitas lokal. Airbnb bermitra dengan Kemenparekraf untuk menggelar pelatihan bagi pengusaha lokal di beberapa desa pilihan. Tujuannya adalah membekali mereka dengan pengetahuan dan alat dalam memanfaatkan platform Airbnb dan lebih memperkenalkan akomodasi mereka kepada calon wisatawan lokal dan internasional.

Ketiga, kerja sama ini dimulai dengan menyoroti Bali sebagai destinasi utama lewat microsite khusus. Microsite itu akan menghadirkan pilihan terbaik dari penginapan dan pengalaman berlibur bagi wisatawan lokal dan internasional yang sedang bekerja dan tinggal di Bali, serta membagikan tips perjalanan yang aman.

"Vila Laputa yang di-host oleh Cipto, salah satunya. Bayangkan menginap di luxury bamboo hut, berlokasi di Sidemen, tapi punya pemandangan indah ke Gunung Agung. Ini salah satu contoh akomodasi unik di Indonesia," imbuh Aman. Ke depan, kerja sama yang dijalin antara Airbnb dan Kemenparekraf akan diperluas juga untuk mempromosikan lima destinasi super prioritas. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Protokol Kesehatan

Narasumber dalam jumpa pers virtual pengumuman kemitraaan antara Kemenparekraf dan Airbnb. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menyatakan semakin banyak yang berkolaborasi dalam program pemulihan pariwisata dalam negeri, akan semakin bagus. Hal itu mengingat upaya mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Bali, masih jadi tantangan besar. 

"Pintu dari Jakarta tetap ada (kunjungan wisman), walau itu adalah untuk keperluan bisnis. Tetapi, mereka sebenarnya juga bisa diarahkan sambil berlibur," imbuh Nia.

Ada empat hal yang memengaruhi seseorang untuk bepergian di masa pandemi. Nia menyebut soal kesehatan dan kebersihan, diskon, aturan pengembalian dana, dan fleksibilitas mengatur ulang jadwal. Dengan memperhatikan itu, pemerintah pun makin intensif menyosialisasikan soal Indonesia Care kepada seluruh pelaku usaha pariwisata.

"Sertifkan kesehatan adalah hal yang penting dalam tata kenormalan baru. Selain itu, saya titip media untuk beritakan hal positif karena penting bangun persepsi bahwa pariwisata di Indonesia ini sudah siap," ia menambahkan.

Sementara itu, Mich Goh, Head of Public Policy Southeast Asia Airbnb menerangkan bahwa poin keamanan dan higienitas juga menjadi prioritas utama bagi pihaknya. Untuk itu, seluruh host dipandu dengan lima langkah pembersihan yang didasarkan pada aturan WHO. "Semua host di platform Airbnb sangat berkomitme dengan praktik kebersihan ini," ujarnya.


Tren ke Depan

Pura Ulun Danu Beratan Bali berada di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. (dok. disparda.baliprov.go.id)

Mich juga mengatakan bahwa pandemi merevolusi cara hidup dan bekerja banyak orang. Konsumen yang merencanakan perjalanan saat ini memperhitungkan soal fleksibilitas bekerja apakah mendukung atau tidak.

Konsumen juga banyak yang memilih destinasi urban. Hal itu terlihat dari meningkatnya pemesanan akomodasi di Istanbul atau Sao Paolo. Di sisi lain, ia juga melihat orang mulai mencari perjalanan yang panjang karena batasan antara travel dan hidup makin buyar saat ini.

"Sebanyak 20 persen yang dipesan berdurasi sebulan atau lebih. Sementara, 45 persen tinggal lebih dari seminggu. Tren ini penting untuk diperhatikan," kata dia.

Nia pun menambahkan bahwa makin banyak orang memilih destinasi yang tidak terlalu padat dan terbuka. Hal itu sejalan dengan anggapan wisata luar ruang lebih aman dibandingkan jika mereka berinteraksi di dalam ruang.


Unsur Wisata Ramah Lingkungan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya