Indosat Bagi Dividen Interim Rp 4,9 Triliun, Cek Jadwal Pembagiannya

Pembagian dividen interim yang akan dibagikan PT Indosat Tbk (ISAT) itu setara Rp 920,14 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Nov 2021, 11:07 WIB
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 4,99 triliun. Pembagian dividen interim itu setara Rp 920,14 per saham. 

Pembagian dividen interim Indosat  tersebut berdasarkan Keputusan Tertulis Direksi No. 474/AT0-ATA/FIN/21 dan Keputusan Tertulis Dewan Komisaris No. 17-2021 pada 24 November 2021.

Adapun jadwal pembagian dividen interim 2021 antara lain:

-Cum dividen interim di pasar regular dan pasar negosiasi pada 6 Desember 2021

-Ex dividen interim di pasar regular dan pasar negosiasi pada 7 Desember 2021

-Cum dividen di pasar tunai pada 8 Desember 2021

-Ex dividen di pasar tunai pada 9 Desember 2021

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen interim pada 8 Desember 2021

-Tanggal pembayaran dividen interim pada 16 Desember 2021


Kinerja Keuangan

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 23,06 triliun hingga kuartal III 2021. Pendapatan itu naik 11,96 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 20,59 triliun.

Merujuk laporan keuangan Indosat yang disampaikan kepada Bursa, Kamis (28/10/2021), pendapatan tersebut berasal dari segmen selular sebesar Rp 18,79 triliun, naik sekitar 10,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian dari multimedia, komunikasi data, internet (MIDI), tercatat naik 21,38 persen menjadi Rp 3,84 triliun, serta telekomunikasi tetap tercatat sebesar Rp 422,87 miliar atau naik 6,92 persen dari periode yang sama pada 2020.

Pada periode yang sama, jumlah beban Perseroan tercatat sebesar Rp 14,98 triliun. Turun dibandingkan jumlah beban hingga kuartal III 2020 sebesar Rp 18,84 triliun.

Setelah dikurangi lagi dengan beban beban pajak penghasilan, Perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,8 triliun.

Naik signifikan hingga 1.367,8 persen, membalikkan keadaan dari posisi per September tahun lalu yang alami kerugian sebesar Rp 457,5 miliar. Laba per saham juga naik menjadi Rp 1.067,41 per lembar dari sebelumnya minus Rp 84,19 per saham.

Dari sisi aset Perseroan hingga  September 2021 tercatat sebesar Rp 69,85 triliun. Naik 11,26 persen dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp 62,78 triliun. Rinciannya, untuk aset lancar tercatat sebesar Rp 17,55 triliun, sementara sisanya sekitar Rp 52,29 triliun merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas Perseroan tercatat Rp 51,03 triliun hingga kuartal III 2021. Naik 2,33 persen dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 49,87 triliun. Terdiri darii liabilitas jangka pendek Rp 26,76 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 24,26 triliun.

Serta dari sisi ekuitas Perseroan sampai dengan September 2021 tercatat sebesar Rp 18,82 triliun. Naik 45,72 persen dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp 12,91 triliun.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya