Liputan6.com, Jakarta - India mengklaim akan meluncurkan dan memperluas teknologi 6G pada 2024. Hal itu seperti diungkap oleh Menteri Komunikasi Ashwini Vaishnaw pada Rabu pekan ini.
"Pengembangan 6G sudah dimulai. Itu akan terlihat di suatu tempat dalam jangka waktu 2024 atau 2023 akhir," kata Vaishnaw dalam sebuah webinar, sebagaimana dilansir India Today, Sabtu (27/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
Vaishnaw mengatakan, izin sudah diberikan kepada para ilmuwan dan insinyur yang bekerja dalam pengembangan teknologi 6G.
Ia menambahkan, teknologi 6G akan diluncurkan menggunakan perangkat keras dan lunak, yang juga akan diekspor ke negara lain.
"Kami akan merancang perangkat lunak telekomunikasi di India untuk menjalankan jaringan, peralatan telekomunikasi yang diproduksi di India, disajikan di jaringan telekomunikasi India yang dapat mendunia," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Tunggu Peluncuran 5G
Meski mengatakan bahwa akan meluncurkan 6G di tahun 2024, namun India masih belum secara resmi meluncurkan jaringan 5G.
Terkait hal ini, Vaishnaw mengatakan bahwa badan regulasi telekomunikasi India atau Telecom Regulatory Authority of India (TRAI), telah memulai proses konsultasi untuk 5G.
Selain itu, lelang spektrum dikabarkan akan berlangsung di suatu daerah pada paruh kedua 2022.
"Mereka sudah memulai proses konsultasi. Prosesnya harus berakhir di suatu tempat dalam kerangka waktu Februari-Maret di tahun mendatang. Kemudian proses lelang akan dilakukan pada Q2 tahun kalender 2022," kata Vaishnaw.
Awal bulan ini, TRAI memberikan perpanjangan kepada perusahaan telekomunikasi, untuk uji coba 5G, yang memperpanjang batas waktu hingga bulan Maret 2022.
Advertisement
Lelang Spektrum 5G
Pemerintah India kabarnya telah menyarankan lelang spektrum 5G untuk diadakan pada kuartal pertama 2022.
Namun, penyelenggara telekomunikasi meminta tambahan waktu hingga Mei 2022 untuk lelang spektrum dari Departemen Telekomunikasi, dengan alasan belum siap.
Perusahaan telekomunikasi pun menemukan mahalnya harga saat ini, untuk ukuran rata-rata spektrum yang diperlukan, untuk penyebaran 5G.
Awal tahun ini, kabinet India juga telah menyetujui serangkaian sembilan reformasi struktural dan prosedural, demi mengatasi kebutuhan likuiditas jangka pendek dan masalah jangka panjang perusahaan telekomunikasi.
Sebagai bagian dari reformasi ini, pemerintah memberikan opsi ke perusahaan untuk melakukan moratorium empat tahun atas pembayaran spektrum yang ditangguhkan dan iuran pendapatan kotor yang disesuaikan.
Mengutip Indian Express, dari tiga perusahaan telekomunikasi, Bharti Airtel dan Vodafone Idea telah memilih moratorium empat tahun.
Dalam pengumuman reformasi itu di bulan September, Vaishnaw mengatakan akan ada serangkaian reformasi lain di sektor telekomunikasi, untuk menyelesaikan warisan masalah yang lama tertunda.
(Dio/Isk)
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement