Rusia Tarik Diplomat dari Korea Utara, Ada Apa?

Rusia telah menarik mundur mayoritas staf kedutaan besarnya di Pyongyang, Korea Utara.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Nov 2021, 19:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Liputan6.com, Pyongyang - Rusia telah menarik mundur mayoritas staf kedutaan besarnya di Pyongyang, Korea Utara. Ini diduga masih terkait kondisi ekonomi Korut yang carut-marut.

Dilaporkan Yonhap, Jumat (26/11/2021), media lokal Korut menyebut lusinan personal diplomatik Rusia meninggalkan Pyongyang dengan naik kereta. Hanya ada dua diplomat yang tersisa.

Duta Besar Alexander Matsegora adalah satu satu diplomat yang masih tinggal. Ada juga beberapa teknisi.

"Rusia dulu memiliki kedutaan besar yang awalnya bisa menampung sekitar 100 orang, tetapi pemerintah memahami bahwa mayoritas dari mereka telah pergi," ujar pejabat dari kementerian unifikasi yang identitasnya tak ingin diungkap.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ada Sembilan Kedubes

Presiden AS Xi Jinping dalam pertemuan virtual dengan Presiden AS Joe Biden. Dok: White House

Yonhap menyebut ada sembilan kedutaan besar yang masih berada di Korea Utara. Dua di antaranya adalah Rusia dan China.

Semua personel PBB telah pergi dari negara tersebut.

Korea Utara sedang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Kebutuhan sehari-hari juga kesulitan didapat.

Secara resmi, pemerintah Korut berkata negaranya tak terkena pandemi COVID-19. Alhasil, perbatasan dijaga ketat.

Kebijakan itu membuat banyak negara seperti Inggris dan Jerman untuk menarik mundur diplomat mereka.

Pada Juli lalu, staf KBRI Pyongyang dilaporkan Antara juga meninggalkan Korut.


Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya