Liputan6.com, Padang - Kota Padang, Sumatera Barat tidak hanya menyuguhkan banyak tempat wisata dan kuliner yang dapat memanjakan lidah. Namun juga menyimpan banyak cerita sejarah. Salah satunya adanya pabrik semen tertua di Asia Tenggara.
Adalah pabrik Indarung I di kawasan PT Semen Padang. Pabrik yang berdiri pada Maret 1910 itu awalnya bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang dibangun oleh pemerintah Belanda. Adanya pabrik ini untuk mempermudah pembangunan tanpa harus mendatangkan bahan baku dari Eropa.
Liputan6.com berkesempatan mengunjungi pabrik di Kota Padang tersebut. Dari pusat Kota Padang, perjalanan menuju kawasan PT Semen Padang hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan dari Bandara Minangkabau dapat ditempuh sekitar 60 menit.
Pabrik Indarung I itu berjarak sekitar 1 kilometer dari pintu masuk kawasan PT Semen Padang. Dulunya, lokasi pabrik tidak jauh dari sumber baku pembuatan semen. Dari kejauhan bekas kejayaan masa lalu pabrik sudah mulai tampak.
Bangunan tua tanpa atap masih menjulang tinggi dan menarik perhatian dari kejauhan. Lokasi pabriknya memang di area dataran tinggi yang dekat dengan sumber baku pembuatan semen.
Saat tiba di lokasi, pengunjung diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri (APD). Itu bertujuan agar melindungi para tamu dari hal yang tidak didinginkan. Sebab bangunan itu sudah berumur ratusan tahun.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kapasitas
Memasuki kawasan pabrik tembok tebal khas pabrik masih kokoh berdiri. Garis polisi juga terpasang di sejumlah titik. Pipa-pipa besar yang sudah berkarat pun masih bertahan di tempatnya.
Beberapa pipa besar dulunya digunakan untuk salah satu proses pembuatan semen. Pada masa-nya, pabrik tersebut berkapasitas 700 ton per hari. Pabrik buatan Belanda tersebut beralih nama menjadi Pabrik Semen Indarung pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Namun dalam perjalanannya pernah kembali dikuasai Belanda sebelum akhirnya resmi dinasionalisasi pada 5 Juli 1958. Karena bangunan yang menarik, Pabrik Semen Indarung I rencananya dikembangkan sebagai industrial heritage.
Dengan industrial heritage, nantinya masyarakat umum dapat melihat langsung pabrik yang menjadi pionir industri semen di Indonesia. Kendati begitu saat ini area pabrik dapat digunakan masyarakat umum dengan persetujuan pihak PT Semen Padang, misalnya untuk pemotretan.
Advertisement
Terbuka untuk Masyarakat
Kepala Biro Humas Semen Padang Nur Anita Rahmawati menyatakan saat ini pihaknya masih mengupayakan agar Pabrik Indarung I dapat industrial heritage yang nantinya dapat terbuka untuk masyarakat.
Saat ini hal terpenting yang dilakukan yaitu melakukan perawatan dan menjaga sisa-sisa yang ada. Perawatannya pun dilakukan secara berkala.
"Itu masih terus diupayakan ya (untuk industrial heritage). Kalau sekarang fokus perawatan dan penjagaan. Karena itu banyak besi tua yang dapat diincar orang tidak bertanggung jawab," kata Anita.