Lewat Digitalisasi Pasar, UMKM Diharap Lebih Sejahtera

Lewat digitalisasi pasar diharapkan akan menghadirkan kemudahan bagi masyarakat saat bertransaksi di pasar tradisional.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Nov 2021, 20:24 WIB
Pedagang sayuran menunggu pembeli di sebuah pasar di Jakarta, Rabu (1/4/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, salah satunya karena adanya kenaikan harga sejumlah makanan, minuman, dan tembakau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank DKI, Pasar Jaya bersama Bank Indonesia DKI Jakarta meluncurkan program digitalisasi pasar yang didukung oleh program Jakone Abank dan SIAP QRIS (Sehat Inovatif dan Aman Pakai-Quick Response Code Indonesian Standard). 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan program ini dapat meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan masyarakat. Selain itu, juga diharapkan akan menghadirkan kemudahan bagi masyarakat saat bertransaksi di pasar tradisional.

"Harapan kami adalah bisa mengangkat pedagang, pelaku UMKM dan pasar di seluruh Jakarta supaya produknya makin dikenal, makin mudah diakses, mudah dibeli," kata Riza dikutip dari Antara, Jumat (26/11/2021).

Dengan program tersebut, menurut Riza, nantinya akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta terlebih saat ini masa pandemi COVID-19.

Riza mengharapkan semua pihak yang menggarap program ini untuk hadir dan membantu pedagang pasar, kios mendapatkan kesempatan pertama ikut dalam program Jakone Abank ini terutama yang berada di sekitar 151 pasar di Jakarta.

"Tapi tugas kita tak hanya memastikan mereka terdaftar, tapi jauh lebih penting mendapatkan pelatihan, bimbingan, bahkan sampai permodalan. Perlu diingat, kalau UMKM tumbuh, Insya Allah pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dan kita lebih kuat serta tahan banting," ucap Riza.

Di lokasi yang sama, Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menyampaikan bahwa demi mendorong penerapan inklusi keuangan di Jakarta, pihaknya meluncurkan JakOne Abank yang merupakan layanan perbankan tanpa kantor.

Fidri menuturkan Bank DKI hadir melalui agen dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) untuk pembayaran pajak dan retribusi, serta pembayaran tagihan.

Melalui JakOne Abank, nasabah/pedagang yang menjadi agen dapat melayani berbagai transaksi perbankan dari masyarakat dan mendapatkan komisi dari setiap transaksi.

"Semoga peluncuran JakOne Abank yang didukung SIAP QRIS ini dapat menghadirkan manfaat bagi kita semua terutama bagi pelaku UMKM, serta warga masyarakat yang semakin termudahkan untuk bertransaksi di pasar melalui layanan perbankan digital dan merupakan aplikasi Smart City 4.0 Jakarta," tutur Fidri.

Ke depan, Bank DKI akan terus berinovasi melalui JakOne Abank dan akan bersinergi dengan semua pasar yang dikelola oleh Pasar Jaya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Akselerasi Digitalisasi

Bank DKI, Pasar Jaya bersama Bank Indonesia DKI Jakarta meluncurkan program digitalisasi pasar yang didukung oleh program Jakone Abank dan SIAP QRIS (Sehat Inovatif dan Aman Pakai-Quick Response Code Indonesian Standard).

Adapun, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Onny Widjanarko, menyampaikan bahwa berkat kolaborasi yang baik, Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemprov DKI Jakarta berhasil mencatatkan 90 persen atau yang tertinggi di Indonesia.

"Kami BI bersama OJK, dan Pemprov berkolaborasi bersama dalam akselerasi digitalisasi khususnya pasar dan smartcity di Jakarta, nah online ini sangat menjanjikan karena di era pandemi interaksi komunikasi transaksinya berkurang, jadi ini cara yang bagus dengan kontak tapi tetap jaga protokol kesehatan," ucapnya," tutur Onny.

Onny menambahkan bahwa digitalisasi ini akan memberikan lima akses pada UMKM, yakni akses pada financing, pasar, payment, produksi dan logistik.

Di Pasar Santa, terdapat 1.151 kios, dan saat ini jumlah pedagang yang aktif sebanyak 510 pedagang yang dapat menjadi potensi untuk digitalisasi pasar melalui JakOne Abank. Tercatat sebanyak 463 pedagang telah membuka rekening di Bank DKI, dan sebanyak 259 telah menjadi merchant QRIS JakOne Mobile.

Selain itu, terdapat 374 Kios yang melakukan pembayaran Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) menggunakan autodebet melalui Cash Management System (CMS) ataupun JakOne Bills Bank DKI.

Per Oktober 2021, Bank DKI telah memiliki 17 ribu cenderamata yang telah bergabung dengan layanan QRIS JakOne Mobile Bank DKI, dengan jumlah transaksi sebanyak 874 ribu dengan nominal transaksi mencapai Rp20 miliar. Pencapaian ini, menunjukkan tren digitalisasi transaksi ekonomi dan keuangan digital yang semakin meningkat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya