Langkah AP II Gandeng GMR Airport Bisa Dongkrak Kinerja Bandara Kualanamu

Dengan adanya mitra internasional, diharapkan kinerja Bandara Kualanamu akan meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Nov 2021, 20:30 WIB
Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah PT Angkasa Pura II mengajak GMR Airport asal India untuk mengelola Bandara Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara dibanding cukup tepat. Alasannya, dengan mengajak pihak GMR Airport ini dinilai bisa meningkatkan kinerja bandara tersebut.

"Mitra strategis yaitu GMR Airport akan membawa modal dan akses jaringan yang diperlukan untuk revitalisasi Kualanamu," kata Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto kepada Merdeka.com, Jumat (26/11/2021).

Harapan Bandara Kualanamu sebagai hub airport dalam beberapa tahun terakhir memang sulit diwujudkan. Oleh karenanya, dengan adanya mitra internasional ini, diharapkan kinerja Bandara Kualanamu akan meningkat.

"Ya harapannya begitu. Karena mengandalkan investasi capex (belanja modal) internal dari AP II juga mungkin jumlahnya terbatas," ujar dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


AP II Gandeng Investor India Kelola Bandara Kualanamu agar Jadi Hub Internasional

Di Sumatera Utara (Sumut), Bandara Internasional Kualanamu memberhentikan operasional penerbangan penumpang berjadwal dan tidak berjadwal untuk sementara waktu

PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai anggota InJourney Holding fokus meningkatkan optimalisasi seluruh aset salah satunya Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, melalui kemitraan strategis (strategic partnership).

Sejalan dengan itu, pengelolaan dan pengembangan Bandara Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar USD 6 miliar termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp 15 triliun.

Skema kemitraan strategis ini akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis, sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.

Adapun dalam mencari mitra strategis ini AP II menggelar tender secara profesional serta transparan yang diikuti berbagai perusahaan global. Setelah melewati rangkaian proses tender, ditetapkan GMR Airports Consortium sebagai pemenang tender.

Penetapan pemenang tender ini juga melalui proses evaluasi oleh tim juri yang berasal dari pakar industri penerbangan, praktisi, akademisi, dan AP II, serta didampingi oleh notaris dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis, dimana merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.

Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

Angkasa Pura II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu. AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya