Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara digadang-gadang menjadi destinasi wisata dengan segala potensi yang ada. Seperti Sungai Mahakam membentang sepanjang 928,6 Kilo Meter (KM) dari hulu hingga muara ternyata membawa banyak dampak positif bagi masyarakat.
Perlu pengembangan wisata yang nantinya akan menambah nilai dari potensi ekowisata alam, pertanian, dan lain sebagainya. Peran generasi muda dalam industri pariwisata sangatlah penting.
Terlebih lagi dengan pengetahuan kebudayaan, pemuda dapat mengembangkan sektor pariwisata yang didasarkan oleh wawasan budaya. Dimana, objek wisata tersebut memiliki nilai ekonomi yang besar baik itu untuk pengelolanya maupun masyarakat sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Semua ini terungkap dalam talk show yang bertajuk ‘Yok ke Muara Muntai’ yang digagas para pemuda di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, pemetaan potensi pariwisata itu terungkap satu per satu. Beberapa obyek wisata sudah berhasil dikembangkan para pemuda di kecamatan ini seperti restoran terapung.
Di era pembangunan saat ini, peran dan dukungan pemuda sangat diharapkan dalam mengisi pembangunan. Oleh karena itu, keterlibatan mereka menjadi harapan untuk mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Deni Mulawarman menyebutkan, inisiator talk show menjelaskan, kedudukan pemuda adalah sebagai subjek atau pelaku untuk bersama-sama merencanakan kegiatan dan melakukan kegiatan.
"Jadi posisi pemuda dalam hal wisata harus merencanakan, melaksanakan, dan harus bertindak," ujar Deni.
Simak juga video pilihan berikut
Butuh Dukungan Pemerintah
Demi mendorong perkembangan sebuah desa di pelosok Kutai Kartanegara, tepatnya di Kecamatan Muara Muntai, sejumlah pemuda menggelar Talkshow Pemuda dan Wisata Muara Muntai. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan kecamatan tersebut menghadapi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Republik Indonesia (RI) ke Kaltim, 2024 mendatang. Muara Muntai sedang mempersiapkan diri Kukar akan kedatangan banyak tamu.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Muara Muntai, Indra Wahyudi mengajak seluruh elemen pemuda untuk sama-sama membangun Muara Muntai. Agar terhubung rasa kepeduliannya terhadap destinasi yang ada.
Menurutnya, pemuda harus mampu memberi manfaat positif hasil dari buah pikirannya kepada sebuah wilayah tempatnya bernaung. Pemerintah setempat pun diharapkan dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
"Pemuda ini adalah agen perubahan karena di tangannya saya yakin suatu yang ada di desa ataupun di Indonesia secara umum itu bisa diubah," ujar Mahasiswa Kutai (Mahkota) Kartanegara, Aswindra.
Pemerintah harus bisa lebih memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ketimbang Dana Bagi Hasil (DBH). Sebab jika tidak, lama kelamaan Kukar akan gulung tikar.
Advertisement
Terus Menggali Potensi Wisata yang Ada
Tanah Kutai menyimpan banyak potensi dan keunikan, tak terkecuali di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara. Potensi wisata di Kukar sangat banyak, selain Muara Muntai, masih banyak tempat-tempat yang bisa di kembangkan sebagai tempat pariwisata.
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) menggali potensi-potensi yang ada di daerah dengan membuat wisata susur Sungai Mahakam sambil menikmati kuliner. Kelompok ini bahkan sangat aktif mempromosikan destinasi wisata yang ada.
"Pemuda harus tetap untuk berkarya karena majunya suatu bangsa itu ada di tangan pemuda," kata Ketua Kelompik Informasi Masyarakat (KIM) Desa Muara Muntai Ulu, Wahyudin Noor.
Menurutnya, sangat disayangkan apabila suatu daerah dengan potensi wisata yang besar tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keuntungan pun, hasil yang diperoleh dinilai sanggup mensejahterakan masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Kartanegara Ahmad Rianto mengatakan, sangat penting untuk mengemas objek wisata ini dengan baik. Hal tersebut tentunya akan menjadi daya tarik lebih dan tidak dilupakan wisatawan.
"Siapa dulu yang tidak mengenal Muara Enggelam yang tidak ada apa-apanya, jauh di pelosok tidak punya transportasi darat, bersyukur sekarang sudah muncul ke kancah nasional beriringan dengan Muara Muntai," kata Rianto.
Seluruh pihak diharapkan dapat mampu bersama-sama menggali kembali potensi yang ada, untuk kemudian dikembangkan lagi. Dilihat dari potensi yang ada saat ini, pasti akan menciptakan nilai positif.
Sebagai contoh, banyak pelancong yang datang dan menetapkan untuk beberapa hari di Muara Muntai semua mempunyai keluhan yang sama. Yaitu tidak adanya tempat untuk bersantai di malam hari atau sekedar untuk mencari makan saat larut malam.
Jika desa-desa di Muara Muntai dapat mengembangkan potensi pariwisata. Ia optimis ketimpangan ekonomi masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat dipangkas dengan cepat.
Diskominfo Kutai Kartanegara, sambung Rianto, berupaya mendorong KIM sebagai pelopor penggerak informasi masyarakat yang mengabarkan potensi yang ada di desa-desa di Muara Muntai ke dunia luar.
"Ini adalah bentuk sinergi pemerintah dalam bentuk pengelolaan informasi yang dikelola oleh Kelompok Informasi masyarakat," katanya.
Menduniakan Muara Muntai
Meski Muara Muntai terletak jauh di pedalaman Kukar, bukan tidak mungkin Muara Muntai mendunia. Perlu adanya dorongan sebagai motor pergerakan pembangunan daerah tersebut.
“Sebagai generasi penerus, pemuda jangan hanya tinggal diam, jangan menjadi penikmat dan penonton saja, tanpa berbuat sesuatu,” sebut Bang Ding, sapaan akrab Wahyudin Noor.
Dikenalnya Muara Muntai merupakan sebuah prestasi yang dirasa tidak dapat ternilai dengan angka maupun materi. Kekayaan serta keindahan alam melimpah patut dibanggakan.
Pelestarian budaya lokal sebagai daya tarik juga harus terus digaungkan agar tidak hilang ditelan zaman. Dewasa ini, perkembangan teknologi sangat berimbas terhadap kepedulian anak muda.
Pesona wisata alam yang terdapat dan tersebar di Kabupaten Kukar, selain dapat meningkatkan PAD, bisa juga membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitarnya. Itulah alasan mengapa semua sektor harus dimanfaatkan sebaik mungkin
"Saya harap baik pemuda, orang tua, organisasi, serta pemerintah harus sama-sama bahu-membahu menduniakan Muara Muntai," ujarannya.
Senada, Ahmad Rianto yang mewakili Diskominfo Kutai Kartanegara mengatakan, hal ini tentunya berdasarkan kesadaran kolektif semua pihak. Ini menjadi penyelamat dan pemuda janganlah diam, buatlah sesuatu yang luar biasa.
"Saling menguatkan, tidak ada yang bisa berdiri sendiri, untuk itu kita besar bersama," pungkasnya.
Advertisement
Siap Hadapi Perkembangan Zaman
Wilayah Kutai Kartanegara sendiri memang benar-benar luas dan bisa dikatakan membentuk lingkaran yang menaungi beberapa kota di tengah-tengahnya. Lalu, bagaimana pemuda menghadapi kendala dan strateginya untuk pariwisata yang berkelanjutan disana?
Didukung jaringan sosial sebagai pendekatan yang melihat pola relasi antar tempat wisata. Dengan kerja kolaborasi, pemuda mampu memperoleh akses dan memanfaatkan peluang guna kemajuan pemuda lokal.
Melalui pola sinergitas, kelompok dewasa dapat mendukung pemuda berperan di pengembangan pariwisata dan sebagai agensi perubahan. Di samping itu, peningkatan ekonomi kreatif juga patut dilakukan kepada generasi milenial Muara Muntai terutama dalam konsep literasi digital.
"Jangan sampai ketika menanggapi kemajuan, malah terasa menyusahkan, harusnya kemajuan itu memudahkan," ujar Ketua Mahasisa Koetai Kartanegara (Mahkota) Aswindra.
Kemudian, berpartisipasi aktif untuk menjadi leader masa depan dalam segala bidang. Memiliki karakter dan jati diri Indonesia sesuai talenta untuk membangun bangsa dan reputasi di mata internasional.
Menurutnya, banyak pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa-desa se-Kecamatan Muara Muntai. Namun, hal itu dirasa tidak efektif lantaran tidak sesuai dengan daerah yang menjadi tempat tinggal para penduduk.
Seharusnya yang dilakukan adalah memotivasi terlebih dahulu, perkenalkan pada masyarakat potensi-potensi yang kita miliki, agar lebih mudah dipelajari. Tidak perlu membuang anggaran banyak, cukup manfaat kekayaan alam sebaik mungkin untuk menciptakan SDM berkualitas khususnya pemuda.