Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci Indonesia ke depan. Oleh karena itu, untuk memulai pembangunan SDM yang berkualitas, kesehatan ibu hamil, melahirkan, sampai tahap tumbuh kembangnya harus menjadi fokus utama.
Tujuannya tak lain untuk mencegah terjadinya stunting yang merupakan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Hal itu disebabkan karena bayi kekurangan gizi di 1000 hari pertama kehidupan.
Advertisement
Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) angka stunting pada 2019 (27,67%) hingga saat ini terus mengalami penurunan. Meski demikian, Presiden Jokowi melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan angka stunting menurun hingga 14% pada 2024.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, BKKBN bersama Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) dan The Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG) memberi penghargaan Inovasi Cegah Stunting.
"Penyerahan (penghargaan) ini harapannya dapat memotivasi para pelaku di masyarakat termasuk pejuang stunting dan juga dapat digunakan oleh kepala daerah dalam mengambil kebijakan. Inovasi ini penting sekali menurut saya, untuk mempercepat pencapaian stunting dan saya berharap inovasi ini tidak sekadar mencari pemenang. Tetapi inovasi ini bisa mengubah untuk dilakukan sebagai terobosan di daerah," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Penyerahan Penghargaan Bagi Pemerintah dan Pemenang Inovasi Cegah Stunting 2021, Kamis (25/11).
Untuk mewujudnyatakan target percepatan, digelar kompetisi Inovasi Cegah Stunting. Direktur Eksekutif HIPPG FIA UI, Widya Leksmanawati Habibie mengungkapkan, proposal yang masuk dalam kompetisi ini berjumlah 185 dari 95 kabupaten/kota di 26 provinsi.
Semua proposal yang masuk mewakili enam kategori, yaitu Kategori Edukasi Masyarakat (60), Pemberdayaan Masyarakat (40), Kolaborasi Lintas Sektoral (33), Penggunaan Teknologi dan Informasi (21), Pemanfaatan Pangan Lokal (17), serta Kategori Lainnya (14).
"Semua proposal yang masuk cukup inovatif dan kreatif, sehingga tim juri sangat sulit untuk menentukan inovasi terbaik. Berdasarkan kriteria penilaian dipilih 12 nominasi yang akan menerima penghargaan. Bagi peserta yang memperoleh penghargaan terbaik, kami berharap agar terus dipertahankan, dikembangkan, dan ditularkan kepada masyarakat di sekitarnya," kata Widya.
Daftar Penghargaan Terbaik
Kategori Edukasi Masyarakat
- Sumarji (Centing E Abah Kolel), Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur
- Karimatur Rizqi (Puspa Kuning), Pekalongan, Jawa Tengah
Kategori Lintas Sektor
- Sofiana Nunr Khasanah (Sehati), Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
- Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Wempi W Mawa (Aksi Stunting)
Kategori Penggunaan Teknologi dan Informasi
- Rosmala Nur (Mom's Care), UNTAD Palu, Sulawesi Tengah
- Tuti Roswati (SIMPATI), Sumedang, Jawa Barat
Kategori Pemberdayaan Masyarakat
- Dedik Kurniawan (UKM Flash), Kabupaten Malang, Jawa Timur
- Ramalis Subandi (Ruang Riung Ceria), Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Kategori Pengolahan Pangan Lokal
- Suharmianti Mentari (Gasing Permata), Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
- Dwi Fajar Ulfah (Beting Manja), Jakarta Utara
Kategori Lainnya
- Kamaria K Lamanele (Gerobak Cinta), Kabupaten Flores Timur, NTT
- Yuzak Totok Krido Saksono (Gizi 1000 HPK), Kabupaten Tolikara, Papua
Mereka yang menjadi pemenang, mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta untuk Juara I dan Rp5 juta untuk Juara II. Hadiah tersebut, diharapkan dapat menjadi 'modal' untuk mengembangkan inovasi di masing-masing daerah.
Selain itu, BKKBN juga memberikan penghargaan kepada para kepala daerah, seperti bupati dan wali kota atas dukungan yang luar biasa, kepada masyarakat.
"Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Habibie Institute dan Adinkes yang menginisiasi acara ini," tutup Hasto.
(*)
Baca Juga
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia, Menaker Lepas 750 Peserta Pemagangan ke Jepang
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag Budi Optimis Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga Jelang Nataru
Sikap Tegas Mendag Budi Santoso, Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman yang Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun
Advertisement