Menko PMK Ajak Umat Kristiani Waspadai Penularan Covid-19 Jelang Nataru

Muhadjir mengakui bahwa saat ini kasus Covid-19 di Indonesia memang susah melandai. Namun, Muhadjir mengingatkan semua masyarakat bahwa wabah Covid-19 masih ada dan belum sepenuhnya selesai.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Nov 2021, 10:18 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan cuti bersama 2021 dikurangi dari 7 hari menjadi hanya tinggal 2 hari saja saat Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (22/2/2021). (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak Umat Kristiani untuk meningatkan kewaspadaan terhadap penularan wabah Covid-19. Khususnya, menjelang libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

"Saya berpesan, marilah kita betul-betul meningkatkan kewaspadaan yang sangat tinggi," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Sabtu (27/11/2021).

Dia mengakui bahwa saat ini kasus Covid-19 di Indonesia memang susah melandai. Namun, Muhadjir mengingatkan semua masyarakat bahwa wabah Covid-19 masih ada dan belum sepenuhnya selesai.

Menurut dia, masa libur Nataru berpotensi membuat kasus Covid-19 di Indonesia melonjak karena mobilitas masyarakat yang tinggi. Hal ini berkaca dari pengalaman sebelumnya di mana kasus virus corona meningkat signifikan usai libur Nataru.

"Tentu saja, kita tidak ingin Indonesia yang sudah mengakhiri gelombang kedua ini akan terjadi gelombang ketiga hanya gara-gara kita tidak waspada dan tidak menaruh perhatian yang tinggi dalam upaya menangani wabah Covid-19," jelasnya.

Pemerintah sendiri akan menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Kebijakan ini sebagai langkah antisipatif dan peningkatan kewaspadaan dalam penanganan Covid-19 di masa libur Nataru.

Dalam kebijakan tersebut terdapat pengetatan aturan dalam hal pergerakan orang untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19. Selain itu, terdapat fokus pengawasan di tiga tempat, yaitu di gereja pada saat perayaan Natal, di tempat perbelanjaan, dan destinasi wisata lokal.


Sosialisasi Kepada Umat

Muhadjir menyampaikan, organisasi keagamaan seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dapat berperan membantu pemerintah dalam mendukung penanganan Covid-19 selama penerapan PPKM level 3 di masa libur Nataru.

Caranya, dengan mensosialisasikan dan mengimbau seluruh anggota jemaatnya yang tersebar di seluruh Indonesia agar tidak berpergian, tidak pulang kampung dengan tujuan yang tidak primer, dan pada saat ibadah perayaan Natal tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya yakin kita semua sadar bahwa ini semua kita lakukan demi bangsa dan negara ini," ucap Muhadjir.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya