Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Genjot Daya Saing UMKM

Pemerintah mengaku ada beberapa permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Nov 2021, 12:30 WIB
KKI 2018 kembali diselenggarakan oleh Bank Indonesia untuk mengembangkan UMKM di Indonesia agar siap masuk ke pasar global.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menginisiasi Rapat Koordinasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang melibatkan berbagai kementerian/lembaga, perusahaan e-commerce, penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP), dan top brand sebagai bagian dari Tim Gernas BBI bertempat di Bali, Jumat (26/11/2021).

Rapat ini bertujuan untuk memperkuat dukungan pemerintah bagi peningkatan kemampuan daya saing para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), terutama di platform digital.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi Odo RM Manuhutu menyebutkan, ada beberapa permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM. Namun permasalahan yang ada harus dianggap sebagai fondasi yang memperkuat Gernas BBI.

"Kita selalu berupaya untuk mendefisinikan permasalahan mulai dari pengembangan produk, kualitas, sampai dengan kuantitas sehingga kita dapat merangkum permasalahan yang ada, dan dari rangkuman itu akan kita bentuk sebagai fondasi untuk memperkuat kegiatan Gernas BBI ini," ujar Odo dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/11/2021).

Berdasarkan Keputusan Presiden 15/2021 pada pasal 3, Tim Gernas BBI 2022 berfokus pada Peningkatan UMKM/IKM/Artisan ke ekosistem digital, peningkatan transaksi penjualan, serta pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Selain itu, tim juga akan meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan target BBI 2022 dengan memberikan apresiasi bagi UMKM unggul dengan konsep panen setelah pendampingan selama 3 bulan. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga serta evaluasi capaian penjualan sehingga menjadi pembelajaran serta motivasi bagi UMKM/IKM/Artisan lainnya.

"Diharapkan dengan fokus yang sudah kita sepakati nantinya akan membuat Gernas BBI lebih komprehensif pada tahun depan," sambung Odo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kerjasama Antar K/L

Pengunjung melihat produk-produk UMKM dalam Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7). Untuk ketiga kalinya, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Pameran Kerajinan UMKM Binaan BI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepada para peserta rakor, dia menyampaikan, pada kesempatan kali ini sudah nampak saling kerja sama antar K/L.

"Tapi kita harus bertekad bersama-sama untuk mempertajam lagi tujuan BBI ini sehingga tahun depan dapat memperoleh hasil lebih baik dari yang sekarang," imbuhnya.

Kemudian, pembahasan berlanjut pada pusat-pusat pelatihan. Odo berharap, dari kementerian/lembaga maupun platform-platform e-commerce dapat menyediakan pusat pelatihan di kota-kota besar dengan tetap memperhatikan pendampingan pada UMKM dan pelatihan tersebut harus terbuka untuk UMKM daerah tersebut.

"Pada intinya, Gernas BBI dibentuk bukan hanya memperhatikan dari sisi kuantitas penjualan sampai dengan pembelian saja, tetapi kita juga harus tetap mendampingi para pelaku UMKM, dan harus memudahkan UMKM untuk mendapatkan pelatihan tersebut," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya