Liputan6.com, Jakarta Cedera parah, tumor, kanker, hingga infeksi serius pada anggota tubuh dapat menjadi alasan mengapa seseorang harus diamputasi.
Amputasi adalah operasi pengangkatan semua atau sebagian anggota tubuh. Bagian atau anggota tubuh yang biasanya diamputasi adalah lengan, kaki, tangan, jari kaki, atau jari tangan.
Menurut dokter pengobatan darurat (emergency medicine) dari American College of Emergency Physicians, Carol DerSarkissian, MD, amputasi biasanya membutuhkan rawat inap di rumah sakit selama lima hingga 14 hari atau lebih. Ini tergantung pada operasi dan komplikasinya.
Baca Juga
Advertisement
Prosedur amputasi dapat bervariasi, tergantung pada anggota tubuh atau ekstremitas yang diamputasi dan kesehatan umum pasien.
“Saat melakukan amputasi, ahli bedah mengangkat semua jaringan yang rusak sambil meninggalkan sebanyak mungkin jaringan yang sehat,” kata Carol mengutip Webmd.com, Senin (29/11/2021).
Sebelum melakukan amputasi, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk menentukan di bagian mana pemotongan dapat dilakukan.
Proses Amputasi
Setelah menemukan lokasi untuk memulai amputasi, ahli bedah akan melakukan proses amputasi dengan melakukan hal-hal berikut:
-Membuang jaringan yang sakit dan tulang yang hancur.
-Memperbaiki area tulang yang tidak rata atau halus.
-Menutup pembuluh darah dan saraf.
Pemotongan juga akan mempertimbangkan bentuk setelah bagian tubuh hilang. Hal ini bertujuan agar bekas operasi dapat dipasangi anggota tubuh buatan (prostesis) seperti kaki atau tangan palsu.
Dokter bedah dapat memilih untuk menutup luka segera dengan menjahit lipatan kulit (disebut amputasi tertutup). Dapat pula membiarkannya terbuka selama beberapa hari jika ada kebutuhan untuk mengangkat jaringan tambahan.
Advertisement
Setelah Amputasi
Setelah operasi, tim bedah kemudian menempatkan pembalut steril pada luka dan dapat menempatkan stoking di atas tunggul untuk menahan tabung drainase atau perban.
Pemulihan dari amputasi tergantung pada jenis prosedur dan anestesi yang digunakan. Di rumah sakit, staf mengganti balutan pada luka atau mengajari pasien untuk menggantinya.
Dokter memantau penyembuhan luka dan kondisi apa pun yang mungkin mengganggu penyembuhan, seperti diabetes atau pengerasan pembuluh darah. Dokter meresepkan obat untuk mengurangi rasa sakit dan membantu mencegah infeksi.
Jika pasien memiliki masalah dengan phantom pain (rasa sakit pada anggota tubuh yang diamputasi) atau kesedihan atas anggota tubuh yang hilang, dokter akan meresepkan obat dan/atau konseling jika diperlukan.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement