IHSG Tumbang Imbas Varian Baru Covid-19, Saatnya Beli?

Momentum kali ini bisa dimanfaatkan untuk spekulatif buy di saham-saham bluechip yang alami pelemahan pada perdagangan Jumat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Nov 2021, 16:14 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 137 poin atau sebesar 2,06 persen ke level 6.561 pada perdagangan Jumat (26/11). Kali ini IHSG ditutup lebih rendah -2,36 persen dibandingkan pada awal pekan yang di buka pada 6.731.

Senior Fund Manager Pacific Capital Investment, Parningotan Julio mengatakan, koreksi tersebut dipengaruhi sejumlah sentimen.

Seperti munculnya varian baru covid-19 di Afrika Selatan, dikhawatirkan ini juga akan memicu perlambatan ekonomi. Di saat bersamaan, Bank Sentral juga siap untuk melakukan tapering.

“Ini semua jadi sentimen negatif. Membuat investor lebih reaktif. Akibatnya bursa saham kita, Asia, Eropa cenderung terkoreksi,” ujarnya dalam siaran IDX Channel, dikutip Sabtu (27/11/2021).

 


Bisa Dimanfaatkan

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Merujuk pada pergerakan IHSG yang sempat mencapai all time high, Parningotan mengatakan momentum kali ini bisa dimanfaatkan untuk spekulatif buy di saham-saham bluechip yang alami pelemahan pada perdagangan Jumat.

"Namun kalau saya bilang, mungkin tidak 100 persen masuk ke saham-saham tersebut karena belum tahu eskalasi dari covid-19 ini seperti apa. Tapi kalau secara historis harusnya Desember kinerja IHSG cukup bagus. jadi dalam seminggu terakhir November ini mungkin spekulatif atau buy only,” imbuhnya.

Pekan depan, Parningotan memproyeksikan IHSG akan bergerak di area support sekitar 6.500an. Proyeksi tersebut merujuk pada asumsi adanya window dressing. “Jadi harusnya ada potensi untuk naik,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya