PLN Ingin Ada Standarisasi Alat Pengisian Daya Mobil Listrik

Sebagai langkah oercepatan untuk menghadapi era elektrifikasi pada sektor otomotif, Perusahaan Listrik Negara (PLN), memberikan masukan kepada pemerintah

oleh Fahmi Rizki diperbarui 29 Nov 2021, 09:08 WIB
Pemilik mobil listrik mengetap kartu sebelum melakukan pengisian daya listrik di SPLU di Jakarta, Rabu (29/10/2019). PLN secara serentak meresmikan SPKLU yang tersebar di empat kota, yakni Tangerang, Bali Selatan, Jakarta, dan Bandung dengan tarif sekitar Rp 1640/k. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai langkah percepatan menghadapi era elektrifikasi pada sektor otomotif, Perusahaan Listrik Negara (PLN), memberikan masukan kepada pemerintah.

Dalam hal ini, PLN, mengungkapkan bahwa dalam percepatan keberadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), mereka ingin melakukan standarisasi perihal penggunaan alat pengisi daya yang digunakan.

Menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, langkah tersebut menjadi salah satu hal yang penting untuk menjadi acuan bagi produsen dalam negeri.

"Seperti colokan listrik, tiap negara memiliki bentuk yang berbeda, tetapi waktu masuk Indonesia bentuknya hanya satu saja," jelas Bob Saril, beberapa waktu lalu.

Selain harus memiliki standarisasi dalam hal colokan pengisian daya baterai mobil listrik, Bob, juga menambahkan bahwa untuk menunjang percepatan, pihaknya menjelaskan bahwa harus ada aggregator yang disiapkan oleh pemerintah.

Saat ini, PLN, sudah memiliki aggregator beruoa Charge.IN yang sudah terintegrasi dengan superapps PLN Mobile untuk memberikan kemudahan kepada pengguna kendaraan listrik.

"Aggregator juga dapat difungsikan sebagai salah satu alat untuk mempertanggungjawabkan insentif yang diberikan oleh pemerintah. Untuk itu, aggregator harus kita buat terstandarisasi yang mengerucut menjadj satu, dan dipegang oleh negara. Karena ini kepentingan negara," tambah Bob, dalam penjelasannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pesan Moeldoko untuk Era Elektrifikasi

Di samping itu, Kepala Staf Presiden, Moeldoko, juga turut menyampaikan bahwa transisi menuju elektrifikasi adalah sebuah keharusan yang tidak boleh ditunda-tunda lagi.

"Transisi energi dari fosil ke energi terbarukan keharusan dan tidak bisa ditunda. Oleh sebab itu, harus ada perencanaan terukur dan alur waktu yang jelas. Stasiun Pengisan Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) harus berani maju, produsen juga maju, jangan saling tunggu ya enggak akan jadi," tandas Moeldoko.


Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya