Tesla Investasi Rp 2,6 Triliun demi Genjot Produksi di Shanghai

Dalam pengajuan menunjukkan ekspansi memungkinkan Tesla untuk menambah 4 ribu staf.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2021, 10:00 WIB
Logo Tesla (Foto: logospike.com).

Liputan6.com, Jakarta - Tesla berencana tanam modal senilai 1,2 miliar yuan atau setara USD 187,91 juta. Jumlah investasi itu juga setara Rp 2,6 triliun (estimasi kurs Rp 14.341 per dolar AS) guna meningkatkan produksinya di Shanghai dan memungkinkan serap 4 ribu pekerja.

Hal itu dalam laporan di surat kabar Beijing Daily pada Jumat, 26 November 2021. Berita dikaitkan dengan platform pemerintah Shanghai guna mengungkap keadaan internal perusahaan kendaraan listrik itu. Jumlah investasi yang diterbitkan Tesla pada Selasa, 23 November 2021 dikoreksi melalui platformnya pada Jumat, 26 November 2021.

Sayangnya, Tesla tidak berkomentar atas perubahan total investor.

Dalam pengajuan menunjukkan ekspansi memungkinkan Tesla untuk menambah 4 ribu staf. Sehingga total karyawan yang dikerjakan di pabrik yang berlokasi di Shanghai kurang lebih sekitar 19 ribu pekerja.

Saat ini, tidak ada perubahan model kendaraan yang akan diproduksi oleh pabrik. Pada pengajuan pun tidak tertulis rincian berapa banyak kapasitas produksi yang akan dihasilkan tahun 2022 ataupun 2021.

Pabrik Tesla di Shanghai diprediksi mampu untuk memproduksi hingga 500 ribu mobil per tahun. Saat ini memiliki kapasitas untuk memproduksi kendaraan Model 3 dan Model Y dengan kecepatan total 450 ribu unit per tahun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Capaian Tesla

Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Penjualan mobil China melonjak meskipun tekanan regulasi semakin ketat. Hal ini menyusul perselisihan konsumen atas keamanan produk dan pengawasan tentang bagaimana perusahaan menangani data.

Bulan lalu, Tesla mengatakan telah membangun pusat penelitian dan pusat data terpisah di Shanghai untuk menyimpan data secara lokal.

Saat ini kendaraan Model 3 buatan China ke Eropa yang mana akan membangun pabrik di Jerman. Pada Oktober, perusahaan Elon Musk berhasil menjual 54.391 kendaraan buatan China. Dari data China Passenger Car Association, penjualan termasuk 40.666 untuk ekspor.

Pabrik Shanghai merupakan milik Tesla sepenuhnya. Sekaligus sebagai pabrik mobil penumpang asing pertama dan satu-satunya di China yang dikecualikan dari dioperasikan oleh perusahaan patungan. 

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya