Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pandemi Covid-19 membuat pariwisata Indonesia berdampak dan hal ini membawa pengaruh terhadap sektor perekonomian nasional.
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Headquarters di Madrid, Spanyol.
"Pandemi Covid-19 berdampak kepada banyak rakyat Indonesia yang hidupnya bergantung dari sektor pariwisata. Maka kunjungan kami ke UNWTO merupakan upaya DPR untuk mendapat masukan dan berdiskusi dalam upaya membuka kembali pariwisata Indonesia," kata Puan seperti dikutip dalam keterangannya, Minggu(28/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
Namun, perlahan-lahan Indonesia sudah mulai membuka membuka kembali sektor pariwisata menyusul kondisi pandemi Covid-19 yang membaik. Puan mengatakan, pembukaan sektor pariwisata di tiap-tiap daerah di Indonesia tergantung dari tingkat vaksinasi penduduk.
"Contohnya Bali yang 100 persen penduduknya sudah menerima vaksin dosis pertama. Indonesia terus menggiatkan vaksinasi sehingga diharapkan tahun depan telah mencapai target vaksinasi penuh bagi 208 juta penduduk yang menjadi target vaksinasi pada Maret 2022," ungkap dia.
Puan mengklaim DPR terus melakukan pengawasan untuk pengembangan program-program pariwisata di Indonesia, salah satunya dengan meminta masukan dari UNWTO.
Dia pun menyinggung soal pentingnya sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
"Termasuk untuk pengembangan sustainable tourism Indonesia yang membutuhkan dukungan PBB. Maka kami berharap dukungan dari UNWTO untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia di luar Bali seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, Danau Toba, dan lainnya," kata Puan.
Yakin Pariwisata Akan Terus Meningkat
Kebangkitan ekonomi khususnya di bidang pariwisata sudah mulai terlihat. Tidak hanya lokasi wisata yang sudah mulai ramai, hal itu juga terpantau dari tingkat okupansi hotel yang sudah mulai padat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi kalau tingkat okupansi sudah mulai ada peningkatan. Pada saat PPKM level 4, Ia mengungkapkan jika tingkat okupansi hotel di bawah 20 persen. Hal itu sama halnya dengan kondisi merugi dari 40 hingga 50 persen.
"Namun dengan menurunnya level menjadi level satu maka tingkat okupansi hotel bisa naik menjadi 80-90 persen. tentunya hal ini membanggakan, karena artinya kebangkitan ekonomi bisa jauh lebih cepat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/11/2021).
Salah satunya adalah di Kota Sorong Papua. Sandi menegaskan, kalau dua minggu lalu dia baru saja berkunjung ke Sorong untuk memastikan destinasi wisata di sana. Saat ini dia mendapatkan kabar baik bahwa tingkat okupansi di kota tersebut sudah penuh bahkan sudah normal.
“Alhamdulillah, kabar baik. Ini bukan hanya untuk pelaku pariwisata di Kota Sorong saja, tetapi juga untuk seluruh Indonesia. Kita semakin yakin bahwa pariwisata akan terus meningkat dan lapangan kerja semakin terbuka luas,” tegasnya.
Reporter: Intan Umbari/Merdeka.com
Advertisement