Liputan6.com, London - Inggris hari ini mengkonfirmasi dua kasus pertama COVID-19 varian baru Omicron, keduanya terkait dengan perjalanan dari Afrika selatan, dan memperluas pembatasan perjalanan di wilayah tersebut.
“Setelah pengurutan genom semalam, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mengkonfirmasi bahwa dua kasus COVID-19 dengan mutasi yang konsisten dengan B.1.1.529 (Omicron) telah diidentifikasi di Inggris,” kata pernyataan pemerintah.
"Kedua kasus itu terkait dan ada kaitan dengan perjalanan ke Afrika selatan," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Malay Mail, Minggu (28/11/2021), satu kasus terdeteksi di pusat kota Inggris Nottingham, dan lainnya di Chelmsford timur London, kata para pejabat.
"Kami telah bergerak cepat dan orang itu mengasingkan diri, sementara pelacakan kontak sedang berlangsung," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid.
Dia menambahkan bahwa pemerintah menempatkan empat negara Afrika lainnya dalam "daftar merah" perjalanannya (Malawi, Mozambik, Zambia dan Angola) efektif mulai Senin pukul 4.00 pagi waktu Inggris.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peringatan Pandemi Belum Berakhir
Inggris telah mengatakan melarang perjalanan dari enam negara Afrika Selatan karena munculnya Omicron di antaranya Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Eswatini, Zimbabwe dan Botswana.
Pemerintah dikritik secara luas karena kebijakan perjalanan dan karantinanya di awal pandemi, ketika perbatasan tetap terbuka untuk pelancong asing bahkan ketika tingkat infeksi meningkat.
“Ini adalah pengingat nyata bahwa kita belum keluar dari pandemi ini,” kata Javid, mendesak masyarakat untuk mendapatkan suntikan booster vaksin lanjutan.
“Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.”
Reporter: Cindy Damara
Advertisement