Covid-19 Varian Omicron, Indonesia Tutup Pintu Masuk Bagi Warga Negara Afrika

Ditjen Imigrasi Kemenkumham menutup pintu sementara bagi warga negara dari sejumlah negara Afrika untuk masuk ke Indonesia. Hal ini terkait munculnya Covid-19 Varian Omicron.

oleh Yopi Makdori diperbarui 28 Nov 2021, 15:17 WIB
Petugas SPBU berdiri di samping tajuk berita utama koran di Pretoria, Sabtu (27/11/2021). Saat dunia bergulat dengan munculnya varian baru COVID-19, para ilmuwan di Afrika Selatan —tempat Omicron diidentifikasi — berjuang keras memerangi penyebarannya ke seluruh negeri. (AP Photo/Denis Farrell)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham) menutup pintu sementara bagi warga negara dari sejumlah negara Afrika untuk masuk ke Indonesia. Hal itu menyusul munculnya varian baru Covid-19 berjenis B.1.1.529 atau Omicron di sejumlah negara Afrika.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran Ditjen Imigrasi bernomor IMI-0269.GR.01.01 TAHUN 2021 dan diteken Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Imigrasi Widodo Ekatjahjana pada 27 November 2021.

"Penolakan masuk sementara ke wilayah Indonesia bagi orang asing yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi wilayah Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum masuk wilayah Indonesia," sebut edaran yang dikutip pada Minggu (28/11/2021).

"Penangguhan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas bagi warga negara Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria," lanjut edaran tersebut.

Ketentuan-ketentuan itu dikecualikan bagi orang asing yang akan mengikuti pertemuan terkait Presidensi Indonesia dalam G20.


Berlaku Senin, 29 November 2021

Aturan itu mulai berlaku pada Senin, 29 November 2021 besok.

"Surat edaran ini berlaku pada tanggal 29 November 2021 dan akan dievaluasi lebih lanjut," tulis ketentuan dimaksud.


Varian Omicron

Varian baru Corona B.1.1.529 tengah menyita perhatian dunia karena dikhawatirkan bisa menyebar ke berbagai wilayah. Varian ini pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.

Menurut WHO, dalam beberapa minggu terakhir infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan terdeteksi varian B.1.1.529.

Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

Maka dari itu, WHO melalui Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE) menetapkan varian ini ke dalam variant of concern (VOC) atau virus yang sangat diwaspadai.

TAG-VE adalah kelompok ahli independen yang secara berkala memantau dan mengevaluasi evolusi SARS-CoV-2 dan menilai apakah mutasi dan kombinasi mutasi tertentu mengubah perilaku virus. TAG-VE dimulai pada 26 November 2021 untuk menilai varian SARS-CoV-2: B.1.1.529.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya