Liputan6.com, Jakarta Praktisi kesehatan dr Satrio Bhuwono Prakoso, mengingatkan, 1.000 hari pertama kehidupan adalah penentu tumbuh kembang seorang anak --- baik fisik maupun otak.
Dijelaskan Satrio bahwa 1.000 hari pertama kehidupan terhitung sejak anak masih dalam kandungan hingga berusia dua. Itu mengapa disebut dengan peride emas.
Advertisement
"Perkembangan anak tidak hanya perubahan pada fisik, tapi juga emosional, pikiran, dan linguistik anak yang terjadi sejak si Kecil lahir hingga awal masa dewasanya nanti," kata Satrio dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 28 November 2021.
Menurut Satrio, perubahan antropometri --- berat dan tinggi badan --- pada anak terjadi dalam jangka waktu tertentu. Penentunya antara lain genetik, hormon, kesehatan, dan lingkungan.
Oleh sebab itu, Satrio mendorong para orangtua untuk lebih memerhatikan gizi anak pada periode emas tersebut.
Sebab, kekurangan gizi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya.
Nahas, kondisi tersebut tengah terjadi saat ini di Indonesia. Meski pertumbuhan ekonomi meningkat, tapi kenyataannya Indonesia masih mengalami masalah kekurangan gizi, dan meningkatnya prevalensi obesitas yang disebut sebagai beban ganda masalah gizi (double burden malnutrition).
Dia mengatakan bahwa di satu sisi, anak-anak Indonesia masih ada yang mengalami kekurangan gizi dan stunting. Di sisi lain, ada juga yang mengalami obesitas atau over malnutrition karena pola diet dan konsumsi yang salah.
VIDEO: Indonesia Jadi Negara Terbesar Penghasil Tuna di Dunia
Ikan Tilapia
Terkait konsumsi makanan bagi anak di periode emasnya, Pakar Bioteknologi Makanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ing Dase Hunaefi S T P M Food ST mengimbau agar memberikan si Kecil makanan sehat.
Dase, menekankan, makanan sehat tidak harus mahal karena secara definisi makanan sehat adalah makanan dengan nilai gizi seimbang. Yang di dalamnya terdapat sumber protein, lemak sehat, sumber vitamin, dan mineral.
Ingat, makanan sehat tak mesti disajikan ikan salmon atau ikan yang harganya selangit. Dijelaskan Dase, untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertubuhan, ikan tilapia adalah makanan yang cocok untuk diandalkan sebagai sumber protein.
Sebab, kata Dase, ikan tilapia mengandung asam lemak esensial dan protein yang tinggi. Terlebih pada bayi usia lebih dari enam bulan atau pada masa MPASI (makanan pendamping ASI), ikan tilapia aman dikonsumsi dan memenuhi syarat lainnya.
"Ikan ini bebas hormon pertumbuhan, bebas obat penggemuk, tidak menggunakan antibiotik, dan pastinya mudah diolah," ujarnya.
Advertisement
Obesitas, Ancaman Bagi Anak
Merujuk data Kementrian Kesehatan RI pada 2013, Beban Ganda Masalah Gizi di Indonesia terjadi di sepanjang siklus kehidupan, dimulai lebih awal dengan 12 persen anak di bawah lima tahun menderita kurus (wasting), sementara 12 persen lainnya mengalami kegemukan (overweight).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas 2018) Kementerian Kesehatan RI, gizi anak Indonesia masih berada dalam level bahaya, meski telah terjadi penurunan angka gizi buruk dan stunting. Angka gizi kurang turun dari 19,8 persen ke 17,7 persen. Keberadaan anak stunting turun dari 37,8 persen menjadi 30,8 persen.
Regal Springs Indonesia menyadari pentingnya kebutuhan gizi yang seimbang bagi anak dan orang dewasa. Sehingga hal itu menjadi salah satu program utama perusahaan. Hal itu juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam menangani permasalahan malanutrisi.
Tahun ini program tersebut dirangkaikan dengan peringatan Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap 21 November. Untuk itu Regal Springs Indonesia mengadakan Regal Springs Health Talk “Generasi Cerdas Generasi Makan Ikan” untuk mengedukasi masyarakat pentingnya nutrisi dan gizi yang baik demi generasi yang lebih cerdas.
“Ini merupakan bentuk perhatian yang serius dari perusahaan kepada anak-anak Indonesia. Kami mengadakan diskusi yang menghadirkan pakar, ahli gizi dan para orangtua sebagai peserta agar semakin banyak orangtua yang memahami pentingnya variasi sumber gizi sebagai penentu perkembangan anak,” kata Senior Manager Commercial & Business Development Regal Springs Indonesia, Bobby Wijaya.
Selanjutnya, kata Bobby, dalam rangkaian Hari Ikan Nasional, Regal Springs Indonesia tidak hanya menghadirkan ikan tilapia yang penuh gizi tetapi juga forum untuk mengedukasi masyarakat bahwa ikan adalah salah satu sumber pangan hewani yang tinggi protein, omega 3 dan beragam manfaat gizi lainnya.