Sakit Hati, Motif di Balik Kasus Mutilasi Bekasi

Polisi kini tengah melakukan pengejaran terhadap satu tersangka mutilasi lainnya yang masih buron, yaitu ER.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 28 Nov 2021, 20:41 WIB
Para tersangka dihadirkan saat rilis kasus mutilasi Bekasi di Jakarta, Minggu (28/11/2021). Polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian serta senjata tajam dalam kasus mutilasi dengan korban driver ojol berinisial RS (28). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Polisi mengungkap motif di balik kasus mutilasi di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tindakan para tersangka lantaran sakit hati terhadap korban RS. 

"Latar belakang pada pelaku MR sakit hati pada RS karena pernah menghina pelaku dan istrinya. MAP sakit hati karena istri pelaku pernah dicabuli korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan soal kasus mutilasi itu di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021).

Dia mengatakan, polisi tengah melakukan pengejaran terhadap satu tersangka lagi yang masih buron, yaitu ER. 

Menurut dia, para pelaku melancarkan aksinya dengan mengajak korban mengonsumsi narkoba. Setelah target tertidur, tersangka kemudian membunuh korban.

"Selanjutnya jasad dimutilasi dan potongan tubuhnya dibuang di pinggir jalan pada pukul 05.40 WIB," jelas Zulpan.

Berdasarkan keterangan tersangka, hubungan pelaku dengan korban merupakan teman yang sudah lama dekat dan bahkan seperti saudara. Namun, terjadi perselisihan sehingga pembunuhan pun terjadi.

"Motif karena sakit hati. Jadi karena sudah sakit hati mereka ini melampaui batas sehingga bunuh korban, dan menghilangkan jejak dilakukan mutilasi. Dibuang tiga potongan, kepala, badan, kaki, dibuang di tempat-tempat terpisah tapi sudah ditemukan semua," Zulpan menandaskan.

Sebelumnya, kasus temuan sejumlah potongan bagian tubuh di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, terungkap. Dua orang yang diduga sebagai pembunuh dan pemutilasi ditangkap tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polres Bekasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat membenarkan penangkapan dua dari tiga orang terduga pelaku.

"Alhamdulilah dua terduga pelaku sudah tertangkap," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 27 November lalu. 

Tubagus Ade menerangkan, pihaknya masih menginterogasi kedua orang tersebut. Berdasar alat bukti diduga kuat dialah yang pelakunya.

"Status keduanya belum tersangka. Tapi sudah ada cukup kuat untuk kita jadikan tersangkanya," ujar dia.


Kronologi Penemuan Potongan Tubuh

Tubagus Ade mengatakan, kini tim gabungan masih bergerak untuk memburu satu orang terduga pelaku pembunuhan dan pemutilasi lainnya.

"Diduga ada tiga orang. Ini masih kita dalami. Dua sudah tertangkap. Yang satu lagi on progress," tandas dia.

Sebelumnya, warga Kampung Kedung Waringin, Desa Kedung Gede, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia yang terbungkus kantong plastik, Sabtu, 27 November. 

Terdapat 10 potongan tubuh dalam kantong plastik tersebut, yang terdiri dari bagian lengan serta kaki. Diduga korban mutilasi berjenis kelamin pria.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat soal adanya temuan beberapa potongan tubuh manusia.

Ade menduga korban meninggal secara tak wajar. "Iya diduga kuat pembunuhan. Karena itu bentuknya potongan," ujar dia saat dihubungi, Sabtu, 27 November lalu. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya