Masih Pandemi Covid-19, Pelaku UMKM di Medan Didorong Go Digital

Pandemi Covid-19 menjadikan berbagai pihak untuk bisa lebih kreatif dan berinovasi agar tetap produktif meski ruang gerak terbatas. Terutama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

oleh Reza Efendi diperbarui 28 Nov 2021, 22:15 WIB
Media sosial juga bisa dimanfaatkan para pelaku usaha dalam hal ini pelaku UMKM untuk mengembangkan dan meningkatkan produk

Liputan6.com, Medan Pandemi Covid-19 menjadikan berbagai pihak untuk bisa lebih kreatif dan berinovasi agar tetap produktif meski ruang gerak terbatas. Terutama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Bagi pelaku UMKM, langkah demi langkah harus terus dilakukan guna memasarkan produknya dan meraup rupiah dengan memaksimalkan penggunaan media sosial. Apalagi di tengah perkembangan teknologi saat ini.

Tidak hanya untuk menyebarkan informasi, media sosial juga bisa dimanfaatkan para pelaku usaha dalam hal ini pelaku UMKM untuk mengembangkan dan meningkatkan produk.

Melihat kondisi tersebut, Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Medan menggelar workshop bertajuk 'Bikin Produk UMKM Laris Manis di Medsos' di Ibis Styles Hotel.

Ketua Panitia, Mohammad Tazli mengatakan, kegiatan yang dihelat memiliki tujuan untuk mempermudah dan membantu para pelaku UMKM bangkit dan berkembang setelah pandemi Covid-19 melanda.

"Dari 80 yang mendaftar, dipilih 30 orang peserta. Jumlah peserta dibatasi, mengingat untuk tetap menjaga protokol kesehatan," kata Tazli, Minggu (28/11/2021).

Dalam pelatihan ini para pelaku UMKM mendapatkan trik untuk memasarkan dan meningkatkan penjualan produk mereka dari pemateri, seperti Anggota DPRD Sumut Komisi B dari Fraksi Partai Gerindra, Gusmiyadi, Pendiri Pempek Nabil, Widyawati, dan Praktisi Media Sosial, Ade Ardianta.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tumbuhkan Rasa Penasaran

Anggota DPRD Sumut, Gusmiyadi menyatakan, para pelaku UMKM harus mampu menumbuhkan rasa penasaran kepada masyarakat terhadap produk mereka

Anggota DPRD Sumut, Gusmiyadi menyatakan, para pelaku UMKM harus mampu menumbuhkan rasa penasaran kepada masyarakat terhadap produk mereka. Selain itu juga, memberikan keyakinan produk yang dijual berkualitas.

"Juga harus mampu memberikan keyakinan kepada masyarakat, bahwa produknya murah dan higenis, dan sebagainya. Setidaknya bisa membuat orang penasaran," sebutnya.

Gusmiyadi juga mengigatkan, jika sudah timbul rasa penasaran, maka jangan sampai membuat kekecewaan di masyarakat.

"Kalau orang sudah membeli lagi, itu harapan. Nah, tinggal kosnsistensi, tinggal bagaiamana produk ini tidak berubah rasa," ucapnya.

Menurut Gusmiyadi, UMKM selalu menjadi jawaban strategis untuk mempertahankan ekonomi masyarakat. Sisi ini harus dilihat pemerintah untuk projek agar terus di dukung, dibina, dan terus dibesarkan.

"Pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan kekuatan media sosial, seperti melakukan live saat tengah berdagang. Untuk strategi marketing," ujarnya.

Diharapkan, dari workshop yang didukung Bank BTN, Inalum, Pertamina, PLN, Telkomsel, dan PTPN 3 ini dirumuskan rekomendasi, agar pelaku UMKM bertemu dengan pihak-pihak yang mereka butuhkan.


Merasa Beruntung

Dalam pelatihan ini para pelaku UMKM mendapatkan trik untuk memasarkan dan meningkatkan penjualan produk mereka dari pemateri

Salah satu peserta, Faradita Kumala dari UMKM Hidroponik Sumut Center, mengaku sangat beruntung bisa terpilih mengikuti workshop. Banyak masukan dan hal baru yang didapatkan untuk meningkatkan kualitas produknya.

"Saya beruntung bisa terpilih dari sekian banyak UMKM yang ada di Medan. Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan omzet dari media sosial," ungkapnya.

Hal serupa juga diutarakan peserta lainnya, Erlina, dari Dapur Kanjeng Mami. Ia sangat antusias mengikuti workshop.

"Di luar dugaan, semoga acara seperti ini terus dibuat dan ada follow up dari pertanyaan yang muncul di kegiatan," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya