Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pintu masuk Indonesia bagi para pelaku perjalanan internasional dipastikan dijaga ketat demi mencegah varian Covid-19 yang bernama Omicron.
Dia menuturkan, petugas kantor kesehatan pelabuhan akan mengawasi setiap pelaku perjalanan internasional yang masuk wilayah Indonesia.
"Kita akan pastikan semua kantor karantina pelabuhan udara, laut, dan darat bekerja dengan keras," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Minggu (28/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, setiap pelaku perjalanan internasional yang teridentifikasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) akan dilanjutkan dengan whole genome sequencing.
Pemeriksaan menggunakan whole genome sequencing ini untuk mengetahui varian Covid-19 pada spesimen pelaku perjalanan internasional tersebut. "Sehingga kita tahu apakah ada varian baru atau tidak," jelas Budi.
Dia mengklaim, laboratorium di Indonsia sudah mampu mengidentifikasi varian Omicron dengan cepat.
"Dunia dan Indonesia sekarang jauh lebih cepat dan lebih canggih mengidentifikasi varian-varian baru," kata Budi.
Belum Terdekteksi di Indonesia
Sebelumnya, Budi menuturkan, Varian baru Covid-19 bernama Omicron belum terdeteksi di Indonesia.
Dia mengklaim, laboratorium di Indonesia sudah mampu mengidentifikasi dengan cepat varian baru Covid-19. Termasuk varian B.1.1.529 ini.
"Sampai sekarang, Indonesia belum teramati adanya varian Omicron ini," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Minggu (28/11/2021).
Menurut dia, ada sembilan negara yang mengonfirmasi menemukan kasus Covid-19 varian Omicron. Sembilan negara tersebut ialah Afrika Selatan 99 kasus, Botswana 19 kasus, Inggris 2 kasus, Hong Kong 2 kasus, dan Australia 2 kasus.
Kemudian Italia 1 kasus, Israel 1 kasus, Belgia 1 kasus, dan Republik Ceko 1 kasus.
Sementara itu, empat negara baru mencatat kasus probable Omicron, yaitu Belanda 16 kasus, Jerman 3 kasus, Denmark 2 kasus, dan Austria 1 kasus.
"Untuk negara-negara yang terkonfirmasi ada (Omicron), yang paling banyak penerbangan ke Indonesia adalah Hongkong, Italia, Inggris, baru Afrika Selatan. Untuk negara-negara yang kemungkinan ada paling besar dari Belanda, Jerman," ungkap Budi.
Reporter: Supriatin/Merdeka.com
Advertisement