Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menerima kedatangan satu juta dosis vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan AstraZeneca yang terdiri atas dua gelombang kedatangan di Tanah Air pada Minggu, 28 November 2021.
"Kedatangan vaksin secara bertahap dan terus-menerus diperlukan untuk menjaga kestabilan stok vaksin Indonesia," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Siti Nadia Tarmizi, kedatangan vaksin Pfizer tahap ke-136 berjumlah 334.620 dosis, sementara AstraZeneca untuk tahap ke-137 berjumlah 705.600 dosis.
Untuk vaksin Pfizer, kata dia, dikirim langsung ke sejumlah fasilitas penyimpanan vaksin milik dinas kesehatan (dinkes), di antaranya Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, NTB, NTT, dan Sulawesi Utara.
"Estimasi kedatangan pada hari Selasa (30 November 2021) dan Dinkes Sumatera Selatan dengan estimasi kedatangan pada hari Senin (29 November 2021). Adapun untuk vaksin AstraZeneca dikirim ke gudang PT Bio Farma di Bandung," ujar dia.
Nadia mengatakan, pemerintah saat ini fokus pada target dua dosis vaksin untuk seluruh target sasaran vaksinasi yang berjumlah sekitar 208 juta jiwa penduduk di Indonesia.
Menurut dia, perluasan dan percepatan program vaksinasi terus dilakukan di sejumlah daerah dengan melibatkan seluruh elemen.
"Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk makin menggencarkan program vaksinasi," ucap Nadia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Diminta Jangan Pilih Pilih Vaksin
Nadia mengimbau masyarakat tidak perlu ragu dengan vaksin yang ada. Masyarakat juga diminta tidak pilih-pilih merek vaksin.
"Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dahulu saat ini," kata dia.
Pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu, dan berkhasiat. Nadia memastikan vaksin membuat tubuh relatif lebih tahan serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, perawatan di rumah sakit, dan mengurangi risiko kematian.
"Akan tetapi, memang tidak menjadikan seseorang kebal 100 persen terhadap infeksi virus, sehingga masih dapat tetap tertular dan menularkan," ucap dia.
Advertisement
Prokes 5M
Bagi yang sudah divaksin, kata Nadia, agar tetap menjalankan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Ia menegaskan, semua vaksin sama baik dan berkhasiatnya. Vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia, apalagi saat ini sudah diumumkan adanya kembali varian baru dari virus Covid-19 yang lebih cepat menular dan dapat mengelabui sistem kekebalan tubuh sehingga penting untuk segera memproteksi diri.
"Selain itu, juga secara bersamaan membentuk benteng untuk mencegah varian baru dan penyebarannya," tandas Nadia.