Liputan6.com, Jakarta - Varian COVID-19 Omicron yang pertama kali dideteksi di Afrika Selatan. Negara-negara dunia mulai khawatir pada potensi penularan varian baru COVID-19 ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mulai memperketat akses perjalanan dari Afrika Selatan akibat varian ini. Langkah pembatasan ini memicu protes dari Afsel karena merasa "dikucilkan" oleh berbagai negara.
Baca Juga
Advertisement
Kabar mengenai Omicron menjadi sorotan di kanal Global Liputan6.com, Senin (29/11/2021), yakni topik-topik soal efektivitas vaksin COVID-19 hingga pesan WHO.
Berikut daftar berita terpopuler selengkapnya:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. AstraZeneca Selidiki Dampak Omicron
Produsen AstraZeneca pada Jumat (26/11) mengatakan sedang meneliti dampak varian baru COVID-19 yang menyebar cepat di Afrika Selatan terhadap vaksin dan koktail (campuran) antibodi buatannya, berharap kombinasi obat tersebut akan menjaga keampuhan vaksin.
AstraZeneca telah mendistribusikan dua miliar dosis vaksin ke seluruh dunia, meski pada Februari penggunaannya di Afrika Selatan sempat dihentikan karena efeknya kurang ampuh terhadap varian Beta.
Advertisement
2. Indonesia Larang WNA dari 8 Negara
Menyikapi dinamika munculnya varian baru COVID-19 B.1.1.529 dari luar Wilayah Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi menerbitkan aturan pembatasan pelaku perjalanan internasional yang akan masuk Wilayah Indonesia.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara menjelaskan bahwa aturan baru ini melarang masuknya orang asing ke Wilayah Indonesia bagi yang mempunyai riwayat perjalanan mengunjungi wilayah Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria.
3. WHO Minta Asia Tenggara Waspada Omicron
WHO menyebutkan bahwa meskipun kasus COVID-19 telah menurun di sebagian besar negara di wilayah Asia Tenggara, varian baru menunjukkan kekhawatiran.
Negara-negara harus meningkatkan pengawasan yang lebih ketat, terutama menilai risiko impor melalui perjalanan internasional, dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari varian Omicron yang penyebarannya lebih cepat.
Advertisement