Top 3: Purnowo Prawiro Beli 3,73 Juta Saham BIRD

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin, 29 November 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Nov 2021, 09:07 WIB
Sejumlah taksi mobil listrik parkir terlihat di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Jumlah taksi mobil listrik Blue Bird akan terus meningkat hingga menjadi 200 unit pada 2020, dan mencapai 2 ribu unit pada 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), Purnomo Prawiro kembali menambah kepemilikan saham BIRD.

Purnomo Prawiro membeli saham BIRD sebanyak 3.735.200 per saham. Pembelian saham BIRD itu dilakukan bertahap pada 23 November 2021 dan 25 November 2021. Harga pembelian saham BIRD beragam di kisaran Rp 1.565-Rp 1.600. Purnomo Prawiro merogoh kocek Rp 5,93 miliar untuk beli saham BIRD.

"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” tulis Purnomo dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu, 28 November 2021.

Artikel lagi, Purnomo Prawiro beli 3,73 juta saham BIRD menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin (29/11/2021):

1.Lagi, Purnowo Prawiro Beli 3,73 Juta Saham BIRD

Pemegang saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), Purnomo Prawiro kembali menambah kepemilikan saham BIRD.

Purnomo Prawiro membeli saham BIRD sebanyak 3.735.200 per saham. Pembelian saham BIRD itu dilakukan bertahap pada 23 November 2021 dan 25 November 2021. Harga pembelian saham BIRD beragam di kisaran Rp 1.565-Rp 1.600. Purnomo Prawiro merogoh kocek Rp 5,93 miliar untuk beli saham BIRD.

"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” tulis Purnomo dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu, 28 November 2021.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


2.Pasar Obligasi Dinilai Stabil Setelah The Fed Umumkan Tapering

Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kondisi pasar obligasi global dan domestik stabil setelah pengumuman tapering the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).

Senior Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syuhada Arief menuturkan, hal tersebut dilihat dari imbal hasil US Treasury 10 tahun stabil pada kisaran 1,5 persen-1,6 persen dan obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun stabil di kisaran 6 persen.

"Rencana tapering tersebut sudah dikomunikasikan dengan baik sebelumnya oleh The Fed sehingga kebijakan tapering ini sudah diantisipasi oleh pasar dan tidak menimbulkan gejolak,” kata dia dalam catatannya, dikutip Minggu, 28 November 2021.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Pertama Kali, Pendiri Evergrande Hui Ka Yan Jual Saham Setara Rp 4,9 Triliun

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Chairman grup Evergande China Hui Ka Yan memangkas kepemilikan saham perseroan untuk pertama kali sejak go public pada 2009. Ini menunjukkan tanda terbaru dia likuidasi aset pribadi untuk membantu cegah default atau gagal bayar Evergrande.

Hui menjual 1,2 miliar saham Evergrande setara USD 344 juta atau sekitar Rp 4,93 triliun (asumsi kurs Rp 14.339 per dolar AS). Hal itu berdasarkan pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong. Dengan penjualan saham oleh Hui Ka Yan bersama dengan istrinya sehingga kepemilikan menjadi 67,87 persen dari 76,96 persen, demikian mengutip dari yahoo finance, ditulis Minggu, 28 November 2021.

Regulator China telah mendesak Hui untuk memakai kekayaan sendiri membantu menopang keuangan kerajaan propertinya yang tertekan, Evergrande memiliki kewajiban melebihi USD 300 miliar atau sekitar Rp 4.301 triliun.

Berita selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya