Atraksi Ayunan Raksasa untuk Nikmati Pemandangan Gunung Fuji Jepang dengan Cara Berbeda

Beragam atraksi hadir di sekitar Gunung Fuji selama pandemi berlangsung.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Nov 2021, 09:21 WIB
Seorang pria berjalan di bawah tori di kuil Arakura Fuji Sengen saat Gunung Fuji terlihat dari kota Fujiyoshida, prefektur Yamanashi, Jepang, pada Kamis (22/4/2021). Gunung Fuji merupakan gunung tertinggi di Jepang dengan tinggi sekitar 3.776 meter dari atas permukaan laut. (Behrouz MEHRI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Fuji di Jepang masih menjadi daya tarik utama wisata domestik. Situasi pandemi bahkan tidak menghentikan pengembangan beragam atraksi di sana. Salah satu yang terbaru adalah atraksi bermain ayunan di ketinggian yang disebut sebagai Kachi-Kachi Yama.

Ayunan baru beroperasi pada 13 November 2021. Atraksi itu menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, yakni berayun hingga ketinggian 3,5 meter. Dengan kaki menggantung, Anda seolah sedang melompat sambil menikmati panorama Gunung Fuji di ketinggian 1.075 meter.

Dilansir Japan Today, Senin (29/11/2021), atraksi itu menambah ramai pilihan wahana untuk dikunjungi di Kawaguchiko - Gunung Fuji Panorama Ropeway Mountaintop Square. Ayunan tersebut hanya berjarak sekitar dua menit 20 detik dari Danau Kawaguchiko menuju Stasiun Fujimidai. 

Pengunjung akan menaiki kereta gantung terlebih dulu sebelum tiba di salah satu lokasi berpemandangan lepas ke Gunung Fuji. Di puncak taman, pengunjung juga akan dimanjakan dengan beragam pilihan titik pengamatan yang berada di seberang gunung.

Biaya untuk menikmati atraksi tersebut adalah 500 yen atau sekitar Rp62 ribu. Tiketnya dibeli di Tanuki Chaya Teahouse. Biaya itu belum termasuk naik kereta gantung pulang pergi, yakni 900 yen untuk orang dewasa.

Ada tiga sesi yang tersedia. Anda bisa memilih antara pukul 10.00--11.00, 13.00-14.00, dan 14.30 hingga 16.00, waktu setempat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Atraksi Lainnya

Orang-orang sarapan setelah menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Fuji, barat Tokyo pada 19 Juli 2021. Mendaki Gunung Fuji bukan hal yang mudah, tetapi pemandangan matahari terbit di atas lautan awan adalah hadiah indah bagi yang mencapai puncak tertinggi di Jepang. (Charly TRIBALLEAU/AFP)

Beberapa bulan sebelumnya dibuka anjungan pengamatan gantung yang terletak di puncak Gunung Tenjo. Wisatawan bisa menikmati pemandangan alami gunung tertinggi di Jepang di ketinggian 1.110 meter.

Saat ini, lereng Gunung Tenjo yang ditumbuhi pepohonan sedang disemarakkan warna merah dan cokelat musim gugur. Destinasi ini dianggap cocok untuk melepas penat sambil menikmati pemandangan indah.

Di kawasan Kawaguchi, pengunjung juga bisa mencoba atraksi lainnya, yakni menumpang kapal mengitari Danau Kawaguchiko. Pengunjung juga bisa menguji keberanian di Sengoku Square Superb Viewing Platform.

Kawasan itu juga memiliki Tanuki Chaya Teahouse yang berada di puncak taman. Di sana, pengunjung bisa menikmati beragam menu musim gugur yang dijual dalam edisi terbatas, seperti es krim anggur berhias wafer kelinci yang lucu dan ubi bakar segar.

 

 


Kembali Dibuka

Dua pria jogging di Gunung Fuji, barat Tokyo, dengan latar belakang desa Yamanakako di prefektur Yamanashi pada 19 Juli 2021. Mendaki Gunung Fuji bukan hal yang mudah, tetapi pemandangan matahari terbit di atas lautan awan adalah hadiah terindah bagi yang mencapai puncak. (Charly TRIBALLEAU/AFP)

Gunung Fuji kembali dibuka pada Kamis, 1 Juli 2021, setelah setahun ditutup akibat pandemi Covid-19. Penutupan Gunung Fuji pertama kalinya terjadi sejak 1960 silam. Dengan pembukaan itu, pengunjung bisa kembali mendaki gunung tersebut lewat empat rute yang tersedia.

Protokol kesehatan pun diberlakukan lebih ketat demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Pengunjung diminta untuk mengisi formulir kesehatan dan memeriksa suhu mereka sebelum mendaki gunung.

Pada 1 Juli 2021, hanya beberapa pendaki yang terlihat menaiki rute Yoshida saat hujan lebat turun. Sekelompok personel militer Amerika Seikat yang berbasis di Jepang yang mendaki ke puncak pada pagi hari menyatakan penyesalan atas cuaca yang tidak menguntungkan.

Pemandu Gunung Fuji Sota Kodama mengimbau pengunjung untuk waspada terhadap cuaca buruk. "Saya ingin para pendaki tidak berusaha terlalu keras dan fleksibel tergantung pada kondisi cuaca," kata Kodama.

 


Dampak Erupsi Gunung Agung

Infografis Dampak Erupsi Gunung Agung

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya