Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau setelah sempat berada di zona merah pada awal sesi perdagangan Senin (29/11/2021). Akan tetapi, investor asing jual saham signifikan di seluruh pasar.
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 0,71 persen ke posisi 6.608,29. Indeks LQ45 menguat 1,02 persen ke posisi 950,67. Seluruh indeks acuan kompak menguat. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.617,28 dan terendah 6.487,74. Sebanyak 345 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG.222 saham menguat dan 107 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.476.718 kali dengan volume perdagangan 26,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,2 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.301.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,96 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,53 persen dan indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,08 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 1,59 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance mendaki 1,19 persen dan indeks sektor saham IDXhealth menanjak 1,17 persen.
Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, penguatan IHSG didorong langkah pemerintah Indonesia yang bergerak cepat untuk menghadang penyebaran varian baru COVID-19 Omicron.
"Karantina ditambah jadi 7 hari. Kondisi ekonomi Indonesia sedang lebih baik. Emiten catat pendapatan signifikan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, investor juga memanfaatkan masuk ke saham seiring koreksi tajam pada Jumat pekan lalu. IHSG turun ke posisi 6.561 lantaran kekhawatiran varian baru COVID-19.
"Kesempatan untuk masuk, Desember akan window dressing. Dengan IHSG di bawah 6.600 kesempatan masuk sehingga akhir tahun IHSG bisa kembali ke 6.700, manfaatkan window dressing,” tutur dia.
Selain itu, Wawan menilai, investor juga masih yakin ekonomi akan lebih baik pada 2022 sehingga jadi katalis positif.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham JAYA naik 34,18 persen
-Saham JAWA naik 34,10 persen
-Saham CNTX naik 24,76 persen
-Saham PNSE naik 23,53 persen
-Saham SMKL naik 21,38 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham IDEA turun 9,74 persen
-Saham PGJO turun 8,43 persen
-Saham INRU turun 6,99 persen
-Saham BUKK turun 6,96 persen
-Saham FORU turun 6,96 persen
Advertisement
Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham TLKM senilai Rp 101,5 miliar
-Saham ITMG senilai Rp 30,8 miliar
-Saham BANK senilai Rp 18,3 miliar
-Saham DMMX senilai Rp 12,5 miliar
-Saham TOWR senilai Rp 9,6 miliar
Saham-saham yang diljual investor asing antara lain:
-Saham ASII senilai Rp 176,1 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 171,7 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 170,3 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 161,5 miliar
-Saham SMGR enilai Rp 47,6 miliar
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks Hang Seng turun 0,95 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,92 persen, indeks Jepang Nikkei turun 1,63 persen.
Selain itu, indeks Thailand merosot 0,75 persen, indeks Shanghai tergelincir 0,04 persen, indeks Singapura susut 1,29 persen dan indeks Taiwan melemah 0,24 persen.
Advertisement