Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat menyediakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) hingga miliaran rupiah, untuk penanggulangan bencana banjir bandang Kecamatan Sukawening-Karangtengah.
"Tadi Pak Bupati menyampaikan (BTT) Rp 2 miliar (untuk banjir bandang)," ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, selepas apel gabungan, Senin (19/11/2021).
Menurutnya, penentuan BTT yang dipersiapkan dalam penanganan bencana alam di Garut kerap berubah setiap tahunnya, akibat rentannya musibah bencana alam di Garut.
"Jadi sebenarnya untuk BTT tahun ini sebenarnya kita enggak tahu, besok bagaimana, lusa bagaimana, sebenarnya lebih dari itu kebutuhan kita itu," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Dalam alokasi Belanja Tak Terduga (BTT) pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021, tercatat pagu anggaran BTT tahun ini mencapai angka Rp75 miliar.
Besaran alokasi ini sebagai bentuk tindak lanjut instruksi Presiden terkait dengan penyiapan anggaran penanggulangan bencana sosial Covid-19, serta antisipasi bencana alam di Kabupaten Garut sebagai daerah yang rawan bencana alam.
Sebagai salah satu daerah etalase bencana alam di Indonesia, penyiapan anggaran BTT mutlak dibutuhkan bagi Garut untuk menanggulangi bencana yang datang.
"Tapi mudah-mudahan tidak ada bencana (lagi)," ujar Helmi menanggapi BTT yang dislokasi bagi korban banjir bandang Sukawening.
Dalam peninjauan yang dilakukan tim teknis pemda Garut setelah musibah banjir bandang, tercatat sebanyak 8 jembatan antardesa mengalami kerusakan, kemudian puluhan rumah mengalami kerusakan dengan berbagai kategori mulai rusak berat, sedang, dan ringan.
"Ada yang hilang terbawa banjir juga," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Besaran Bantuan Banjir Bandang
Hasilnya dalam hitungan awal pemda Garut, warga terdampak dengan kerusakan berat tempat tinggal akan mendapatkan bantuan BTT hingga Rp50 juta, kemudian kerusakan kategori sedang dan ringan masing-masing mendapat bantuan Rp1 juta.
"Nah sekarang yang penting adalah ketersediaan makanan, minuman dulu bagi seluruh pengungsi," kata dia.
Khusus infrastruktur, Helmi menyoroti banyaknya kerusakan yang menimpa jembatan milik warga, akibat sapuan bencana banjir bandang tersebut.
"Di beberapa jembatan kita khawatir sebab banyak sumbatan, bambu, batang kayu, batu-batu, dan menumpuk di situ," kata dia.
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Garut itu kemudian mencontohkan sumbatan dan pendangkalan salah satu sungai dan aliran irigasi di wilayah Kecamatan Sukawening, yang menjadi faktor banjir bandang.
"Memang penyebab utamanya curah hujan tinggi, tapi karena pendangkalan akhirnya tersumbat," kata dia.
Kondisi itu, ujar Helmi, bisa menimbulkan masalah baru jika proses pengerukan akibat pendangkalan sungai tidak segera dilakukan secapatnya.
"Kita harus bisa mengambil sumbatan itu, kami dengan pak Kapolres sedang merencanakan itu (pengerukan)," kata dia.
Saat ini, seluruh tim gabungan yang berasal dari BPBD, TNI-Polri dan lainnya tengah fokus menyediakan seluruh kebutuhan logistik pengungsi terutama makanan, minuman, dan peralatan kesehatan.
"Memang rumah yang hancur hanya beberapa rumah, tetapi ada banyak rumah yang terancam, kita siapkan tempat pengungsian bagi keluarga yang tidak punya keluarga, atau yang keluarganya jauh,” kata dia.
Advertisement