Liputan6.com, Jakarta Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, mengatakan permasalahan global dapat diselesaikan dengan penelitian dan inovasi. Misalnya saja pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Persoalan tersebut tidak memandang batas negara. Oleh karena itu, harus dipecahkan secara bersama. Salah satunya melalui penelitian dan menciptakan inovasi bersama.
Advertisement
"Penelitian dan inovasi merupakan kegiatan global yang membutuhkan kerja sama internasional antarberbagai institusi. Saat ini banyak sekali contoh persoalan di dunia yang berdampak pada kita semua, seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan masih banyak lagi. Permasalahan tersebut tidak memandang batas negara, persoalan yang kita hadapi sifatnya global dan harus dipecahkan secara global juga," kata Vincent dalam sebuah webinar di acara European Research Days (ERD) Indonesia 2021, Senin (29/11/2021).
Menurut dia, Uni Eropa berada di garda terdepan di bidang penelitian dan inovasi dalam memerangi virus Corona. Sebuah tantangan yang belum pernah ada sebelumnya di dunia.
Dia menuturkan, untuk mengatasinya dibutuhkan ide inovatif, misalkan saja dalam pengembangan vaksin.
"Oleh karena itu, kami mengalokasikasn €1.4 miliar untuk aksi global, di mana €1 miliar berasal dari program penelitian Horizon 2020 Uni Eropa. Dana ini digunakan untuk mendukung pengembangan vaksin, pengobatan baru dan peralatan diagnostik," ujar Vincent.
Puji Peneliti Indonesia
Dia pun memuji semangat para peneliti dari Indonesia. Dia mengatakan, peneliti Indonesia memiliki rekam jejak yang amat baik dalam program pendanaan riset dari Uni Eropa yang dikenal sebagai Horizon Europe 2021.
"Dan saya sangat senang, Indonesia memiliki rekam jejak yang sangat baik. Dari 204 peneliti atau proposal penelitian yang disampaikan dari peneliti Indonesia ke Horizon Europe 2021, 28 proyek sudah disepakati dari Indonesia. Ini adalah tingkat kesuksesan yang sangat baik sekali, 14 persen," ungkap dia.
Horizon Europe sendiri memiliki anggaran mencapai 95,5 miliar Euro untuk periode 2021-2027. Vincent mengatakan, komunitas riset amat penting keberadaannya. Menurut dia mereka membantu menyelesaikan segala persoalan yang tengah dihadapi dunia.
Kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia dalam bidang riset diyakini Vincent akan bermuara pada kemaslahatan bersama.
"Saya yakin bahwa bagi Indonesia dan Eropa akan meraup manfaat yang sangat baik dari partisipasi para peneliti Indonesia dalam program riset di Uni Eropa," ujar Vincent.
Dia pun menekankan agar kerja sama riset antara Indonesia dan Uni Eropa harus lebih diperkuat guna menghadapi berbagai tantangan global dan juga guna memperkuat relasi antarkedua pihak.
"Saya harapkan ada diskusi yang produktif di antara kita, semoga sukses," tandas Vincent.
Harapan BRIN
Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edy Giri Rachman Putra menuturkan, ERD 2021 dapat membuka peluang bagi mahasiswa, akademisi maupun industri untuk berkembang. Dia juga berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kerja sama Indonesia dan Eropa di bidang penelitian dan inovasi.
“Saya berharap kegiatan ini memberi peluang, tidak hanya bagi mahasiswa atau profesor, tetapi juga bermanfaat bagi industri untuk terus mengembangan penelitian dan inovasi yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antara Indonesia dengan Eropa yang mampu mempercepat pengembangan pengetahuan di Indonesia dan dunia,” ucap Edy.
Advertisement
European Research Days Indonesia Berlangsung hingga 3 Desember 2021
European Research Days (ERD) Indonesia 2021 resmi dibuka, Senin, 29 November 2021. Acara tahunan ini menyediakan pelbagai informasi tentang peluang bagi para periset Tanah Air untuk bekerja sama dengan peneliti di Eropa.
Kegiatan ini rencananya berlangsung hingga 3 Desember 2021.
ERD 2021 dimotori oleh Uni Eropa dan para negara anggotanya yang bekerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia, Marie Sklodowska-Curie Actions, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI), dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).