Penelitian Menunjukkan Vaksin Covid-19 Tidak Berkaitan dengan Penyakit Kanker

Beredar di media sosial klaim salah yang menyatakan bahwa Vaksin Covid-19 dapat mengakibatkan kanker.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2021, 17:30 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Menkeu Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada pada 4,5-5,3 persen karena adanya dukungan program vaksinasi COVID-19 sebagai penentu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial klaim salah yang menyatakan bahwa Vaksin Covid-19 dapat mengakibatkan kanker. Menanggapi hal ini, Jeanne D'Agostino, Juru Bicara dari sebuah Pusat Kanker menjelaskan bahwa artikel yang beredar tersebut adalah menghadirkan klaim yang salah.

Dirinya juga menambahkan, banyak pihak yang salah mengartikan temuan penelitian pihak mereka dan menarik kesimpulan yang salah tentang risiko vaksin.

"Lebih dari 6 miliar orang di seluruh dunia telah menerima vaksin Covid-19, dan insiden (dari) kanker dan penularan HIV belum ada yang melapor sebagai hubungan sebab akibat dari vaksin," ujar Alcendor, dilansir USA Today, pada Kamis (4/11/2021).

Brian Lichty, profesor di Departemen Patologi dan Kedokteran Molekuler di Universitas McMaster, Kanada juga menyebutkan bahwa vaksin yang terdiri dari mRNA telah disintesis atau melalui proses pengecekan semasa produksi.

mRNA sebelumnya juga telah dibuat dan telah melalui uji klinis sehingga tidak memiliki peluang kesalahan dalam transkripsi. "Itu hanya mengkodekan protein virus corona," ujar Lichty, dilansir AFP Fact Check, pada Jumat (19/03/2021).

Hanya terdapat satu jenis RNA dalam sel yakni molekul beruntai tunggal yang melengkapi salah satu untai Gen DNA dan memainkan peran penting dalam sintesis protein, yang memungkinkan tubuh bekerja. mRNA bertugas untuk membaca kode genetik dan membuat protein spesifik.

“Pada jenis penyakit leukemia tertentu, proses ini kacau sehingga transkripsi menghasilkan mRNA yang tidak akurat, dan terjadi penekan protein tumor tertentu yang mungkin tidak dibuat dengan benar, berkontribusi pada sel leukemia,” ujar Lichty.

"Masalah dalam sel kanker adalah kesalahan di masa transkripsi (genetik). Masalahnya bukan 'mRNA dapat menyebabkan kanker," tutup Lichty.

(Penulis: Azarine Jovita Halim/Universtitas Multimedia Nusantara)

Sumber: https://factcheck.afp.com/study-did-not-find-link-between-covid-19-mrna-vaccines-and-cancer

https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/11/04/fact-check-covid-19-vaccines-dont-cause-cancer-hiv/6255129001/

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya