Demokrat Sebut Kemungkinan Ada 3 Poros dalam Pemilu 2024

Kamhar Lakumani mengatakan, kemungkinan akan terjadi tiga poros dalam Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2021, 19:00 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) memberi hormat pada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri usai memberi keterangan terkait pertemuan dan makan siang bersama di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, kemungkinan akan terjadi tiga poros dalam Pemilu 2024.

Hal ini disampaikannya menanggapi semakin terbukanya Gerindra akan bersama lagi dengan PDIP di Pemilu 2024 mendatang, dan banyak sinyal sudah menandakan kedua parpol tersebut akan berkolaborasi.

"Dari parpol koalisi pemerintah saat ini, kemungkinan besar menjadi 3 poros dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti. Politik selalu cair dan dinamis, segalanya masih serba mungkin sampai menit-menit terakhir," kata Kamhar, Senin (29/11/2021).

Dia pun mengungkapkan, keharmonisan PDIP dan Gerindra sudah terlihat sejak awal Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak Prabowo Subianto masuk ke dalam kabinet.

"Terkait hubungan Partai Gerindra yang semakin harmonis dengan PDIP menuju 2024, ini sudah terbaca sejak awal ketika Pak Prabowo bersedia masuk kabinet Presiden Jokowi," jelas Kamhar.

Namun, dia belum bisa memastikan apakah kedua parpol tersebut kembali mendapatkan banyak minat partai lain berkoalisi. Sehingga, peluang tiga poros di Pemilu 2024 terbuka lebar.

"Apakah ini akan menjadi magnet bagi Parpol lain untuk terbangunnya koalisi besar, tentu waktu yang akan menjawabnya. Kita lihat saja nanti," kata Kamhar.

 


Gerindra Sebut Peluang Kerja Sama Terbuka Lebar

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya mempunyai hubungan yang pasang surut dengan PDIP. Meski demikian, di Pemilu 2024 tak menutup peluang bersama kembali.

Adapun ini disampaikannya saat meresmikan kantor DPC Gerindra Kota Semarang. Turut hadir sejumlah elit partai seperti Wakil Ketua Umum Sugiono, Ketua DPD Jateng Abdul Wachid, dan sejumlah kader lainnya.

Menurut Muzani, Gerindra Jateng harus banyak belajar dengan PDIP bagaimana bisa menjaga kepercayaan masyarakat dan selalu menang setiap pemilu di wilayah sana.

"Kita pernah mengalami fase naik turun dalam hubungan dengan PDIP. Kita pernah bekerjasama pada tahun 2009, lalu 2014 berpisah karena Gerindra oposisi. Dan kini kembali bersama dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dan kedepan kita ingin bekerjasama lagi untuk membesarkan dan membangun Indonesia," kata Muzani dalam keterangannya, Minggu (28/11/2021).

Menurut dia, dengan luasnya Indonesia,tidak mungkin satu kekuatan bisa mengjangkau seluruhnya. Itulah yang menyebabkan semua kekuatan politik harus bekerjasama membangun masa depan Indonesia dan menyatukan diri dalam satu kekuatan.

"PDIP dan Gerindra adalah kekuatan besar," kata Muzani.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya