Gemilang di MU, Ferguson Ternyata Bisa Sangat Menjengkelkan

Sir Alex Ferguson menangani Manchester United atau MU sejak 1986 hingga 2013.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Nov 2021, 07:00 WIB
Roy Keane menjadi pemain Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson dalam kurun 1993-2005. Dalam periode itu, Keane beberapa di antaranya memberikan tujuh trofi Liga Inggris plus satu gelar Liga Champions bagi publik Old Trafford. (AFP/Andrew Yates)

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang meragukan kehebatan Sir Alex Ferguson. Tangan dingin pria asal Skotlandia itu telah menghasilkan deretan trofi di lemari Manchester United atau MU. Belum ada yang menandinginya. 

Namun kehebatan Fergie bersama Setan Merah tidak selamanya berbuah pujian. Sebaliknya, sosok pria gemar yang mengunyah permen karet tersebut tidak jarang justru menjengkelkan. Apalagi bila hal itu terkait dengan para pemainnya yang sedang dipanggil memperkuat tim nasional atau timnas. 

Glenn Hoddle, mantan pelatih timnas Inggris mengungkapkan hal ini melalui autobiografinya yang berjudul "Playmaker: My Life and the Love of Football". Lewat buku tersebut, Hoddle menangani Three Lions  pada tahun 1996-1999, bercerita mengenai perselisihannya dengan sang maestro. 

"Berhubungan dengan MU tidak pernah mudah," tulisnya seperti dilansir dari AS. 

"Ada masalah saat pemainnya harus melapor untuk tugas memperkuat timnas dan saya sempat berselisih dengan Ferguson terkait dua pemainnya jelang salah satu laga persahabatan," bebernya. 

 


Tidak Profesional

Mantan Pelatih Timnas Inggris Glenn Hoddle (PAUL ELLIS/AFP)

Saat itu, Hoddle sebenarnya tidak berniat menurunkan kedua pemain itu saat pertandingan. Hanya saja, dia ingin mereka tetap hadir karena timnya sedang persiapan menghadapi Piala Dunia 1998. 

"Perilakunya tidak profesional saat kami berbicara lewat telepon. 

"Dia terus mengoceh dan mengoceh, bahkan ketika saya mengatakan akan segera mengembalikan pemain itu setelah pertemuan selesai. Saya tidak bisa mengulang apa yang dikatakannya. Yang saya ingat, saya langsung menutup telepon," ujar Hoddle yang kini berusia 64 tahun. 

 


Awal Perselisihan

Hoddle sebenarnya memahami kekhawatiran Ferguson. Sebab tidak jarang pemain mengalami cedera saat memperkuat timnas. Hal ini tentu merugikan klub yang membutuhkan tenaga mereka setiap pekan. Meski demikian, cara penyampaian Ferguson sangat tidak mengena di hati Hoddle. 

"Dia kemudian menelepon lagi untuk meminta maaf, tapi dia tidak senang. Semua itu akhirnya berujung menjadi sebuah pertempuran," beber Hoddle yang pernah menjadi andalan Timnas Inggris. 

Seperti diketahui, Ferguson menangani MU sejak 1986 hingga 2013. Selama menangani MU, Ferguson mampu mempersembahkan 13 trofi Liga Inggris dan 2 trofi Liga Champions. Ini belum termasuk deretan trofi lainnya, yang menjadikannya sebagai manajer terhebat sepanjang masa. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya