Profil Parag Agrawal, CEO Twitter Baru Pengganti Jack Dorsey

Jack Dorsey mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Twitter. Jack memilih Parag Agrawal mengemban jabatan baru sebagai CEO Twitter, menggantikan dirinya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Nov 2021, 08:32 WIB
CEO Twitter baru, Parag Agrawal, yang menggantikan Jack Dorsey (Foto: The Verge).

Liputan6.com, Jakarta - Twitter kini punya CEO baru setelah Jack Dorsey memutuskan mundur dari posisi CEO yang dia emban hampir 16 tahun terakhir.

CEO Twitter yang baru adalah Parag Agrawal. Namanya tidak begitu banyak dikenal orang di luar Twitter seperti nama Jack Dorsey. Namun, Parag Agrawal sudah bekerja di Twitter lebih dari satu dekade.

Ia mulanya adalah engineer Twitter yang kariernya naik menjadi pejabat eksekutif perusahaan, sekaligus salah satu teman Jack Dorsey. Demikian dikutip dari The Verge, Selasa (30/11/2021).

Parag Agrawal bekerja di Twitter sejak Oktober 2011. Ia fokus bekerja pada produk periklanan Twitter. Dia menjadi karyawan pertama Twitter yang mendapat jabatan 'Distinguished Engineer'.

Pada Oktober 2017, Parag Agrawal ditunjuk sebagai Chief Technology Officer. Selama masa inilah, Parag Agrawal mengatasi berbagai masalah besar yang dihadapi Twitter, seperti masalah keamanan kata sandi skala besar.

Parag Agrawal kini berusia 37 tahun. Pria yang sebelumnya tidak menghabiskan banyak waktu tampil di muka publik ini bakal mulai sibuk di depan banyak orang.

Parag Agrawal merupakan orang keempat yang menjabat sebagai CEO Twitter. Selain Jack Dorsey, sebelumnya ada Evan Williams (2008-2010) dan Dick Costolo (eks COO Twitter yang menjabat sebagai CEO sejak 2010-2015).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pilihan Jack Dorsey

Avatar telur bersama CEO Twitter Jack Dorsey. (Foto: Mashable)

Sebelumnya, Co-founder sekaligus CEO Twitter Jack Dorsey memutuskan untuk undur diri dari jabatannya sebagai CEO Twitter. Jack Dorsey mundur dari jejaring sosial yang ia dirikan pada 2016.

"Setelah hampir 16 tahun memiliki peran di perusahaan, dari co-founder ke CEO, ke Chair, ke Eksekutif, ke Interim CEO, ke CEO, saya memutuskan ini waktu bagi saya untuk pergi," katanya dalam pernyataan yang dia unggah di Twitter, Minggu (30/11/2021) malam waktu AS.

Posisi Jack Dorsey sebagai CEO Twitter bakal digantikan oleh Chief Technology Officer (CTO) Twitter Parag Agrawal. "Saya memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya yakin perusahaan ini siap move on dari para pendirinya. Kepercayaan saya pada Parag sebagai CEO Twitter sangat dalam," kata Jack Dorsey.

Menurut Jack Dorsey, karya Parag Agrawal sebagai eksekutif di Twitter selama 10 tahun terakhir sangat transformasional. Ia pun berterima kasih kepada kontribusi Parag Agrawal dan dan menyebut, sudah waktunya bagi Parag untuk menggantikannya memimpin Twitter.

Langkah mengejutkan ini diambil Dorsey yang selama beberapa waktu belakangan banyak dikritik atas jabatannya sebagai CEO Twitter dan Square, perusahaan pembayaran digitalnya. Hal ini pun membuat investor Twitter Elliott Management dan miliarder Paul Singer meminta Jack Dorsey mundur dari salah satu peran.

Setelah ada kabar mengenai turunnya Jack Dorsey dari jabatan CEO Twitter, nilai saham Twitter naik 11 persen.

Sebelumnya dalam pernyataan, Twitter mengatakan, CEO Jack Dorsey akan segera mundur dari Twitter, namun dia akan tetap berada di dewan direksi Twitter hingga dilaksanakannya pertemuan pemegang saham Twitter pada 2022.


Kiprah Jack Dorsey di Twitter

Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Mengutip The Guardian, Jack Dorsey yang kini berusia 45 tahun ikut mendirikan jejaring sosial microblogging ini pada 2006. Ia pernah mengunggah cuitan pertamanya yang berbunyi, "Hanya menyiapkan twttr saya."

Selanjutnya Jack Dorsey ikut mendirikan Square pada 2009. Waktu itu Dorsey dikeluarkan dari jabatan puncaknya di Twitter. Ia pun kembali sebagai CEO Twitter pada 2015.

Selama beberapa waktu terakhir, investor dan sejumlah staf mempertanyakan gaya manajemen Dorsey. Mereka khawatir Jack Dorsey terlalu sibuk dengan perannya di dua perusahaan sekaligus.

Lalu, pada 2019, Dorsey mengumumkan rencana untuk pindah ke Afrika selama 6 bulan. Hal ini pun dianggap sebagai langkah mengkhawatirkan baik bagi staf maupun investor Twitter. Jack Dorsey pun membatalkan rencana tersebut setelah dunia dilanda pandemi Covid-19.

Jack Dorsey juga memicu badai politik setelah keputusan Twitter melarang Presiden Donald Trump dari platform Twitter. Ia pun menyebut langkah itu adalah keputusan yang tepat, namun dia menganggap perusahaan gagal mempromosikan percakapan yang sehat.

Karena kepemilikan saham di Twitter dan Square, Jack Dorsey diperkirakan punya kekayaan pribadi lebih dari USD 12 miliar. Ia pernah mengumumkan akan beramal sebesar USD 1 miliar untuk program bantuan terkait Covid-19, kesehatan, dan pendidikan anak perempuan.

(Tin/Isk)


Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya