Top 3 Tekno: Induk Gojek Berubah Nama Tuai Perhatian

Gojek mengumumkan telah mengganti nama induk perusahaan dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.

oleh Iskandar diperbarui 30 Nov 2021, 10:30 WIB
CoFounder & CEO Gojek Kevin Aluwi memberi sambutan dalam komitmen kerja sama membentuk usaha patungan bernama Electrum, di Jakarta (18/11/2021). Joint Venture teknologi pertama di sektor kendaraan listrik menjadi langkah nyata mewujudkan Nol Emisi Karbon 2030. (Liputan6.com/HO/Ading)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui email pemberitahuan yang dikirim ke seluruh rekan mitra, Gojek mengumumkan telah mengganti nama induk perusahaan dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.

Informasi ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (29/11/2021) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari tanggapan Huawei terkait adanya sejumlah aplikasi di toko aplikasi Huawei, AppGallery, yang disusupi malware.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Induk Gojek Berubah Nama Jadi PT GoTo Gojek Tokopedia

Induk perusahaan Gojek yang sebelumnya bernama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa secara resmi berubah menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.

Informasi ini diungkap perusahaan melalui email pemberitahuan yang dikirim ke seluruh rekan mitra, termasuk driver.

"Dengan ini kami informasikan bahwa PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (“Perusahaan”) telah secara resmi melakukan perubahan nama menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia," tulis email pemberitahuan tersebut, dikutip Senin (29/11/2021).

Baca selengkapnya di sini 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


2. Kata Huawei Soal Temuan Trojan pada Aplikasi di AppGallery

AppGallery.

Peneliti dari perusahaan keamanan Doctor Web baru saja mengungkap ada sejumlah aplikasi di toko aplikasi Huawei, AppGallery, yang disusupi malware. Menurut laporan, malware ini sudah menginfeksi sekitar 9,3 juta perangkat Android.

Peneliti Doctor Web menyebut, malware bertipe trojan ini sebagai 'Android.Cynos.7.origin'. Alasannya, setelah ditelusuri, trojan tersebut merupakan versi modifikasi dari malware Cynos.

Terkait laporan ini, seperti dikutip dari Bleeping Computer, Senin (29/11/2021), Huawei mengatakan pihaknya sekarang tengah bekerja sama dengan pengembang aplikasi yang terdampak malware.

Baca selengkapnya di sini 

 


3. China Minta Tencent Tangguhkan Update Aplikasi

Seorang pria bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). Pejabat China memanggil perusahaan game, termasuk dua yang terbesar yaitu Tencent dan NetEase, untuk membahas pembatasan lebih lanjut pada industri game online. (GREG BAKER/AFP)

Pemerintah China pekan lalu dikabarkan telah menghentikan sementara pembaruan (update) dari aplikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi Tencent.

Dilansir South China Morning Post, Kementerian Perindustrian dan Informasi meminta toko dan platform aplikasi menerapkan perintah itu terhadap Tencent mulai Rabu pekan lalu.

Dilaporkan media setempat, chinastarmarket.cn, penangguhan pembaruan aplikasi ini sebagai bagian dari "panduan administratif sementara" terhadap raksasa teknologi.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya