Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus mewaspadai penyebaran varian baru Covid-19, Omicron yang sudah terjadi di banyak negara. Dia tidak ingin hal itu mengganggu proses pemulihan ekonomi nasional yang kini tengah berjalan.
"Kita sangat waspada, dan tentunya mencermati apa yang sebenarnya sedang terjadi di berbagai belahan dunia dengan meningkatnya mutasi kasus baru Omicron Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan, dan kini menyebar ke beberapa negara, termasuk Asia," ujarnya dalam acara The 2nd IOG 2021 di Bali, Selasa (30/11/2021).
Sri Mulyani tak ingin penyebaran masif kasus pandemi Covid-19 kembali terulang, sebab itu akan sangat mengganggu sektor ekonomi.
"Dan sekarang semua negara dunia sekarang tengah kelimpungan mengatasi penyebaran Covid-19, termasuk yang terbaru ini (Omicron)," kata dia.
Kendati demikian, Sri Mulyani bersyukur Indonesia telah berhasil mengatasi penyebaran varian Delta yang terjadi pada Juli-Agustus 2021. Saat ini, Indonesia pun berada di level terendah dalam kasus penularan aktif Covid-19.
"Dengan pencapaian ini, kita sangat berharap pemulihan ekonomi di Indonesia akan berlanjut pada kuartal IV tahun ini. Kita berharap pertumbuhan ekonomi bisa berada di kisaran 3,5-4 persen pada 2021," tuturnya.
"Tapi bukan berarti kita berpuas diri dengan pencapaian ini," seru Sri Mulyani.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Varian Omicron Afrika Selatan Menghantui, Berdampak ke Ekonomi RI?
Keberadaan varian baru Covid-19 Omicron menuai kekhawatiran di negara-negara dunia. Adapun Afrika Selatan mengumumkan adanya varian baru Omicron yang merebak di salah satu negara pada tanggal 25 November 2021.
Bahkan disebutkan jika varian baru Covid-19 tersebut mengandung 50 mutasi yang dapat mempengaruhi kecepatan penularan.
Lalu apakah varian Omicron ini akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia terutama dari sisi investasi?
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, menilai kemunculan varian omicron tidak akan mempengaruhi investasi langsung dari Afrika Selatan. Hal itu mengingat porsi investasi dari negara tersebut kecil.
“Apakah ini bakal mempengaruhi investasi langsung dari Afsel, sepertinya tidak ya, karena porsi investasi dari Afsel relatif kecil,” kata Bhima kepada Liputan6.com, Senin (29/11/2021).
Meski dia tidak menampik jika setiap ada varian baru tentu meningkatkan risiko naiknya kasus harian covid-19 di Indonesia. Namun kembali lagi dampak yang terjadi kembali dari langkah antisipasi dan respon pemerintah.
Dia pun menyarankan bagi wisatawan mancanegara atau warga asing dari Afrika Selatan sebaiknya sementara waktu tidak boleh masuk ke Indonesia terlebih dulu.
Advertisement