Skenario Verstappen Rebut Juara Dunia F1 di Arab Saudi

Max Verstappen dan Lewis Hamilton kini terpaut 8 poin pada persaingan Formula 1 2021.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Nov 2021, 16:30 WIB
Kemenangan ini merupakan yang kesembilan Verstappen pada tahun 2021 dan memberinya keunggulan 19 poin dari Lewis Hamilton. (AFP/Alfredo Estrella)

Liputan6.com, Jakarta Max Verstappen berpeluang mengakhiri hegemoni Lewis Hamilton di ajang Formula 1. Pembalap Red Bull tersebut unggul 8 poin dari Hamilton jelang dua seri balapan yang tersisa pada musim ini. 

Hamilton menjadi penguasa F1 dalam empat tahun terakhir. Pembalap asal Inggris itu selalu sukses menutup musim sebagai juara dunia sejak 2017 lalu. Pembalap Mercedes itu juga telah menyamai rekor legenda balap Formula 1, Michael Shcumacher dengan merebut tujuh gelar juara dunia. 

Max Verstappen sempat unggul jauh dari Hamilton pada musim ini. Namun dua kemenangan yang diraih Hamilton dalam dua seri terakhir, Qatar dan Brasil membuat persaingan kembali panas. 

Kini tinggal tersisa dua seri untuk menutup musim F1 2021. Keduanya berlangsung di Timur Tengah, yakni Arab Saudi (6 Desember 2021) dan Abu Dhabi (12 Desember 2021). Meski demikian, bukan tidak mungkin Verstappen bakal mengunci gelar juara dunia tanpa harus berjibaku hingga seri terakhir. 

Bagaimana caranya? Ikuti ulasannya pada halaman selanjutnya. 

 


Skenario Juara Verstappen

Pada lap ke-10, tim Red Bull Racing memutuskan untuk membuat pit stop terlebih dahulu untuk Max Verstappen. Strategi pit stop tersebut membuat Max mempimpin di stint kedua karena Hamilton masuk ke pit stop empat lap berselang. (AP/Pool/Darron Cumming)

Seperti diketahui, Verstappen saat ini masih memimpin klasemen sementara Formula 1 dengan koleksi 351,5 poin. Sementara Hamilton menguntit dengan perolehan 343,5 poin atau terpaut 8 poin. 

Jika berhasil finsi pertama dengan lap tercepat dan Hamilton tercecer di urutan keenam atau di bawahnya, maka Verstappen otomatis bakal menjadi juara dunia di Arab Saudi, Desember nanti. 

Cara lainnya adalah, bila Verstappen mampu finis pertama dan Hamilton tercecer di urutan ketujuh atau di bawahnya. Selain itu, Verstappen juga bisa keluar sebagai juara dunia bila mampu finis kedua dengan lap tercepat, sementara Hamilton menyelesaikan lomba di urutan ke-10 atau di bawahnya.   

Nah, jika Hamilton terlempar dari posisi 10 besar, Verstappen hanya perlu finis di posisi kedua untuk menjadi juara dunia baru. Perolehan poinnya tidak terkejar meski Halimton juara di seri Abu Dhabi. 

 


Momen Langka

Sementara itu, rekan setim Lewis Hamilton, Valtteri Bottas harus bernasib apes usai mengalami pecah ban pada lap ke-34. Ia harus 'menyeret' mobilnya ke pit stop untuk mengganti ban yang lain. Hal tersebut membuat posisinya melorot dari P3 menjadi P14. (AP/Darko Bandic)

Namun skenario seperti ini (selisih 18 poin) menurut Crash.net, hanya terjadi dua kali tahun ini. Pertama di Monaco saat Verstappen menang dan Hamilton berada di urutan ketujuh dan yang kedua di Silverstone, saat Verstappen tersingkir setelah tabrakan putaran pertama dengan Hamilton.

Terlepas dari di mana Verstappen finis, Hamilton tidak dapat memenangkan gelar di Arab Saudi.

 

 


Komentar Verstappen

“Tentu saja saya tahu ini akan sulit sampai akhir, tetapi saya pikir itu bagus, itu membuatnya tetap menarik. Saya, tentu saja, ingin membuat jarak yang lebih besar, tetapi ketika Anda tidak memiliki kecepatan, tidak mungkin melakukan itu," ujar Verstappen. 

"Jadi kami hanya akan mencoba menjadi lebih baik, dan kembali kuat, terutama di Saudi di trek jalanan, dan kemudian kita akan lihat di Abu Dhabi,” beber pembalap asal Belanda tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya